Halaman:Kalimantan.pdf/193

Halaman ini tervalidasi

Menggali ,,lobang surut" ini mudah sadja, sembarang orang dapat mengerdjakannja, asal tanah digali dibikin lobang, paling dalam 3 meter nistjaja mentjapai batu-batu jang mengandung intan.

 Tanah jang berbatu-batu ini dikumpul terus dan dengan bakul dibawa kepinggir air untuk dibersihkan dan tjara melinggangnja sama sadja seperti membersihkan batu-batu „lobang dalam”. Kalau sudah dalam satu lobang itu batu-batunja sudah dibersihkan dan ternjata tidak mengandung intan, maka dimulai pula menggali lobang jang baru. Tidak mustahil dalam orang mengerdjakan ,,lobang surut" ini sampai beberapa bulan, bahkan sampai bertahun-tahun ada jang tidak mendapatkan apa jang ditjarinja.

 Tapi ada djuga jang dalam sehari dua sadja bekerdja sudah mendapat intan dua kerat atau lebih, tetapi menurut kebiasaan, intan jang banjak ditemui orang, ialah dalam lobang jang dalam, itulah sebabnja kebanjakan orang-orang djarang jang suka mengerdjakan ,,lobang surut".

 Intan-intan jang didapat orang itu ada jang besar dan ada djuga jang ketjil, hal ini menurut nasib pentjarinja. Lain dari itu intan ada bermatjam-tjorak tjahajanja, jang menjebabkan tinggi dan mahal harganja. Untuk Martapura jang paling baik disebut nomor satu, ialah jang bertjahaja air merah-djambu, nomor dua tjahaja air laut, nomor tiga putih bersih, nomor empat tjahaja air hudjan, nomor lima tjahaja kuning dan jang nomor terachir atau nomor enam, ialah tjahaja minjak kelapa.

 Adapun warna atau tjahaja intan jang disebut ,,merah djambu" itu, djarang sekali bisa didapat, dan oleh karena itulah orang kebanjakan tidak mengenalnja, hanja jang ada dan kebanjakan diperdjual-belikan baik jang sudah digosok, maupun jang masih berkulit, ialah jang bertjahaja air laut. Intan ,,merah djambu" berkulit dan sebesar 1 kerat harganja Rp. 5.000.– sampai Rp. 6.000.― dan kalau lebih besar lagi, maka harganja akan lebih mahal lagi, sehingga kalau mentjapai 5 kerat keatas, bisa berharga ratusan ribu rupiah.

 Warna air laut, kalau intan itu sebesar 1 kerat, maka harganja Rp. 2.000.–, jang putih bersih sebesar itu Rp. 1000.-, dan kalau warna jang lain dari jang disebutkan itu, maka tarif harganja tidak menentu. Selain itu bentuk intanpun mempengaruhi harga djuga, sebab kalau bentuknja jang baik, dan kalau dipotong tidak banjak terbuang, maka harganja sebagaimana jang tersebut tadi, tapi kalau bentuknja kurang baik, dan kalau dipotong banjak terbuang, maka harganja tidak menurut tarif biasa lagi.

 Kalau intan jang warna air laut dan putih bersih itu sebesar setengah kerat, maka harganja Rp. 600.– sampai Rp. 700.– dan kalau warna ,,air hudjan" dan jang seperti itu djuga besarnja, maka harganja Rp. 400.— sampai Rp. 450.—. Warna air laut dan putih bersih kalau sepertiga kerat harganja Rp. 400.— sampai Rp. 500.— dan bagi jang lainnja tidak ada lagi tarif harganja, hanjalah berpedoman kepada harga-harga jang ada diatas ini untuk mengurangi atau menambahinja.

 Harga jang disebutkan diatas ini ialah harga intan jang masih berkulit atau mentah.

189