Halaman:Kalimantan.pdf/20

Halaman ini tervalidasi

sedap, dan karenanja timbul sematjam ketidak betahan penduduknja sendiri terhadap bagian tanah-airnja jang kaja-raja ini.
Peninggalan "pusaka" Belanda hingga dewasa ini masih terdapat dalam masjarakat kita, tapi jang djustru kabur pengetahuannja tentang keadaan di Kalimantan. Peradaban jang belum tinggi nilainja, kadang-kadang didjadikan bahan edjekan antara suku dengan suku, jang membawa akibat seakan-akan ada perbandingan antara berbagai suku, jang satu lebih tinggi dari jang lain. Gambaran jang demikian ini harus kita banteras.
Kita tiadakan, djustru oleh karena kepentingan persatuan negara kita. Mendjadi kewadjiban kitalah pada sekarang ini untuk membangunkan persatuan jang lebih militant dan kompak daripada waktu jang sudah-sudah.
Letak Kalimantan jang terkurung, jang lebih memungkinkan dan mendesak kepada seluruh rakjatnja untuk lebih mementingkan perpaduan dan kebulatan tekad, harus merupakan pulau jang dapat menampung segala matjam idee dari Pemerintah kita. Adalah mendjadi milik pengetahuan umum, bahwa Kalimantan akan mendjadi sumber jang dapat membelandjai negara, dalam keadaan bagaimanapun djuga, apabila Kalimantan tidak dibiarkan kosong seperti waktu jang lalu.
Kalimantan harus dikenal oleh seluruh rakjatnja. Oleh luar negeri, karena sebenarnja dialah jang mendjadi induk daripada kepulauan Indonesia. Oleh karena itu sedjarah Kalimantan jang didjalin dalam suatu rangkaian akan dapat membuka mata hati seluruh rakjat Indonesia, tidak sadja untuk mengenalnja melainkan djuga untuk ditjintai dan disempurnakan peradaban dan kebudajaannja setingkat lebih tinggi daripada nilainja dizaman pendudukan "putih" dan "kuning".
Untuk melukiskan suatu perkembangan didalam suatu wilajah, selama 8 tahun, dalam keseluruhannja tentulah menghadjatkan perkataan-perkataan jang banjak, sebab 1001 matjam faktor adalah tersirat pada masjarakatnja. Sudah tentu tidak mungkin pula dipaparkan dengan satu tjatatan atau tulisan jang demikian ringkasnja.
Meskipun demikian, namun kita ingin mentjoba djuga, menilik dan mengupas seperlunja dan menentukan djalan mana jang sudah dirambah dan djalan mana pula jang harus dilalui dalam masa-masa jang akan datang, chusus mengenai Propinsi Kalimantan, sebagai satu bagian dari tanah air kita Indonesia. Dalam hal ini kemungkinan djuga terdapat perbedaan-perbedaan dari satu wilajah dengan wilajah lain, tetapi hal rasanja tidaklah merupakan soal jang principieel.
Sebagai satu bagian atau satu anggauta dari bangsa Indonesia, maka Kalimantan ikut mentjeburkan diri dalam kantjah perdjuangan, untuk mewudjudkan Proklamasi Kemerdekaan kita tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun tjara, sifat dan bentuknja perdjuangan, "berbeda" dengan lain-lain wilajah, namun njata dan dibenarkan oleh sedjarah, bahwa Kalimantan pun tidak berpeluk lutut adanja. Baik dilingkungan Kalimantan sendiri, maupun djauh diluar tumpah darah, kita mengenal perdjuangan jang disumbangkan Kalimantan, bahu-membahu dengan lain-lain saudaranja. Achirnja, bahkan dapat kita kemukakan, betapa dahsjat perdjuangan jang terachir dialam Kalimantan sendiri dalam menghadapi peme-

16

16