Halaman:Kalimantan.pdf/204

Halaman ini tervalidasi

 Dalam daerah Kalimantan Timur terdapat perimbangan antara Tionghoa dan Indonesia, misalnja tentang pembangunan rumah-rumah asap dan perkebunan karet. Djumlah rumah asap kepunjaan rakjat adalah sebanjak 125 buah jang sudah resmi, sedang 15 buah jang belum mendapat izin, sedang pemiliknja adalah dari penduduk sendiri, jang diusahakan, baik perseorangan, maupun bersama-sama, antara pemilik dan penjadap jang masing-masing memasukkan modal. Demikian para pedagang ada jang mempunjai rumah-rumah asap, tapi jang tersebut belakangan ini kebanjakan kepunjaan perseorangan jang djumlahnja lebih kurang 30% dari djumlah seluruhnja.

 Jang bekerdja setjara gotong-rojong atau bersama-sama lebih kurang 70% jang merupakan persatuan dalam perusahaan karet antara pihak pemilik dan penjadap. Mereka ini terdiri dari petani-petani ketjil, tapi sungguhpun demikian kwaliteit karet jang dihasilkannja jang telah berupa sheets amat baik djika dibandingkan dengan perusahaan rumah-rumah asap dari pihak asing. Mereka mendjual getah asapnja kepada pedagang-pedagang Tionghoa dan sebagian ketjil kepada Indonesia. Tetapi jang meng-exportnja keluar negeri pada umumnja orang-orang Tionghoa, sedang bangsa Indonesia belum berusaha untuk berbuat demikian, karena masih dalam keadaan kekurangan kapital.

* * *

  Tjara membikin Getah Asap.

 Untuk mentjapai hasil pekerdjaan jang baik dan bersih, maka hendaklah senantiasa semua peralatan pembikinan getah asap itu selalu terpelihara dengan kebersihan, karena apabila alat-alat pembikinan kotor, maka dengan sendirinja akan menghasilkan getah jang kotor pula, oleh sebab itu semua latex seperti takungan, bak besar dan bak ketjil, gilingan dan sebagainja harus dibersihkan setiap hari. Biasanja para penjadap datang membawa getahnja ketempat pembikinan getah asap untuk didjualnja pada djam 9 pagi, maka sebelum menerima getah susu, maka harus terlebih dahulu semua alat-alat keperluan disediakan dan diletakkan pada tempatnja masing-masing, sehingga pekerdjaan dapat berdjalan dengan tjara jang teratur dan tepat.

 Apabila semua peralatan telah terletak pada tempatnja masing-masing sehingga penerimaan latex dapat dimulai dengan tjara jang teratur, maka latex jang diterima dari penjadap sebelum diukur kental-tjairnja dengan alat jang bernama ,,Latexmeter", terlebih dahulu diaduk agar merata kental-tjairnja dan begitu pula segala kotoran dari kebun harus dibuang.

 Sesudah itu lalu diperiksa keadaannja dengan memasukkan djari telundjuk kedalam latex itu, maka apabila putih bersih merata pada telundjuk menandakan bahwa latex itu baik dan apabila kelihatannja berbutir-butir menandakan bahwa latex itu asam dan kurang baik. Latex sematjam ini biasa disebut dengan nama ,,katjangan" dan latex jang katjangan ini tidak boleh ditjampur dengan latex jang baik, karena akan mendjadi ,,katjangan" semuanja dan mendjatuhkan kwaliteit getah asap, maka oleh karena itu latex jang ,,katjangan" harus diasingkan dan diolah tersendiri.

 Untuk mentjari prosentase kering dari latex, dipakai bermatjam-matjam alat pengukur latex.

200