Halaman:Kalimantan.pdf/206

Halaman ini tervalidasi

 Bak pembekuan pada umumnja pengusaha getah asap di Kalimantan memakai bak pembekuan tiga matjam, jaitu jang dibikin dari aluminium, kaleng minjak tanah dan dari kaju jang bisa djuga disebut dengan nama bak-ram. Sebelum mengerdjakan pembekuan, terlebih dahulu disediakan tjuka untuk pembekuan. misalnja dengan memakai ,,mierenzuur" jang mempunjai kekuatan asam 90%. Sebagai takaran jang sebaiknja dipakai kaleng susu ukuran 300 cc dimana tiap satu kaleng susu ,,mierenzuur" ditjampur dengan air bersih sebanjak satu setengah kaleng minjak tanah.

 Dari ,,mierenzuur" jang telah ditjampur air ini dipergunakan untuk mentjampur getah susu, ialah dengan ukuran satu kaleng susu 300 cc untuk satu „takungan" getah susu sebanjak lima liter. Setelah tjampuran tjuka dimasukkan kedalam takungan pembekuan jang berisi getah susu, kemudian diaduk dengan perlahan-lahan agar tjuka tersebut dapat meresap dengan merata.

 Buih jang timbul oleh karena pentjampuran tjuka itu dibuang dengan perlahanlahan. Kebiasaan lamanja pertjampuran, baru tjukup kental ialah kira-kira 15 menit. Sesudah itu lalu getah susu jang telah beku itu diambil dan hingga tipis kira-kira 1½ à 2 cm dan kemudian dimasukkan dalam gilingan.

 Sebelumnja itu semua gilingan terlebih dahulu ditjutji sampai bersih dan pertama kali harus lebih dahulu dikerdjakan ialah getah jang kurang baik. Demikianlah getah itu digiling berulang -kali dengan gilingan litjin hingga merupakan lembaran jang rata dan sesudah itu sebagai gilingan jang terachir dengan gilingan berstrip-strip.

 Perlu djuga mendapat perhatian mengenai minjak gemuk pada mesin gilingan hendaklah dikerdjakan dengan berhati-hati djangan sampai getah itu kena minjak gemuk, karena bisa merusakkan kwaliteit getah asap. Setelah gilingan kembang sebagai gilingan jang terachir, kini merupakan lembaran getah jang tipis, jakni kurang-lebih 3 sampai 32 mm, lalu dimasukkan kedalam bak jang berisi air jang bersih untuk ditjutji dari sela kotoran jang mungkin melekat dan menghilangkan air tjuka jang ada pada getah. Sesudah dibersihkan lalu digantung pada sebuah gantungan guna meneteskan air tjuka dan air kotoran jang ada pada getah itu.

 Setelah agak kering lalu getah itu dimasukkan kedalam rumah asap untuk diasap. Dirumah asap tempat menggantungkan lembaran getah jang baru ini terlebih dahulu telah disediakan dengan djalan memindahkan getah jang lebih dahulu disalai.

 Ketika memindahkan getah ketingkatan jang lebih tinggi dan menggantungkan getah baru, api dirumah asap itu untuk sementara dipadamkan. Pemadaman api ini biasanja selama 1 hari, jaitu mulai pagi-pagi dan baru sore sekira djam 4 à 5 baru mulai dihidupkan kembali.

 Kalau hendak memasak dengan sebaik-baiknja, harus keadaan panas dirumah asap itu didjaga benar. Keadaan panas pada hari pertama hendaknja diantara 35-45 deradjat Celcius, hari kedua 50 deradjat C dan hari ketiga 55 sampai 65 deradjat C. Apabila keadaan panas dirumah asap bisa diatur sebagaimana tersebut diatas maka lamanja menjalai tjukup sampai 4 à 5 hari sadja. Tetapi untuk dapat melaksanakannja hendaknja rumah asap diberi berkamar-kamar, umpamanja tiga buah kamar sehingga sewaktu memasukkan getah baru, api

202