Halaman:Kalimantan.pdf/207

Halaman ini tervalidasi

dibagian kamar lain tidak usah dipadamkan. Akan tetapi pada umumnja pembikinan rumah asap di Kalimantan tidak ada jang berkamar, maka karena itu untuk memasukkan getah baru dalam rumah asap harus sedjak pagi-pagi sudah dipadamkan apinja, agar dapat memindahkan getah ketingkatan atas dan memberikan tempat pada getah jang baru serta selandjutnja mengeluarkan getah jang telah masak.

 Semua pekerjaan ini memakan tempo tidak djarang sampai djam 4 à 5 sore, sehingga dalam praktiknja mengasap getah itu hanja pada malam hari sadja dan dengan keadaan jang demikian pada umumnja untuk mentjapai getah asap jang baik harus memakan waktu selama 7 à 8 hari. Untuk mengetahui masak tidaknja getah asap, ialah kalau sudah masak tampak berwarna hitam kekuningkuningan dan apabila dipotong tidak lagi terdapat bintik-bintik putih dalam getah itu. Selain dari itu dipakai djuga dalam pemeriksaan getah asap dengan mengambil lembaran getah itu dan membajangkan pada sinar matahari dan apabila kelihatan dalam getah itu kuning kehitam-hitaman dan bening tampaknja serta tidak lagi kelihatan bintik-bintik dan belang-belang putih, menandakan bahwa getah asap itu sudah tjukup masak.

 Alat bakar jang baik dipakai untuk memasak getah asap itu, ialah kaju alaban atau kaju bakau bagi tempat jang berdekatan dengan tepi laut dan ada pula orang jang memakai kaju batang gerah sendiri.

 Mengenai alat bakar ini, perlu pula mendapat perhatian oleh karena sebaiknja untuk mendapat hasil kwaliteit jang baik perlu pula kaju-kajunja pilihan dan banjak kekuatan panas dan apabila dipakai kaju jang tidak baik misalnja kaju lapuk, biasanja akan menurunkan pula kwaliteit getah asap itu. Untuk mentjegah bahaja api, andaikata ada selembar getah jang djatuh sehingga membesarkan api, maka ditempat pembakaran itu dibuat dapur daripada drum besi jang besar dan kalau tidak, sekurang-kurangnja diadakan atap seng jang lebar diatas api pembakaran itu digantung kira-kira setinggi 1,75 M. dari tempat api.

 Demikian tjara pembikinan getah asap di Kalimantan.

* * *

Pertanian.

 Walaupun Kalimantan dapat djulukan kaja-raja, tetapi sebenarnja miskin melarat, karena masih sadja kekurangan beras dan bahan- bahan makanan lainnja.Kalau untuk tiap djiwa dibutuhkan lebih-kurang 140 kg, maka untuk penduduk seluruhnja dibutuhkan 490.000 ton. Penghasilan beras dari Kalimantan sendiri djauh daripada mentjukupi. Kekurangan beras untuk daerah ini, dalam tahun 1949 sadja sudah berdjumlah 89.000 ton, dan kekurangan ini setiap tahun bertambah dengan sekurang-kurangnja 10% . Dalam hubungan ini adalah amat penting sekali adanja usaha-usaha jang dapat memberikan kemungkinan perluasan pertanian dan persawahan.

 Usaha -usaha jang sedang didjalankan ialah inpoldering pada daerah-daerah jang tergenang air, atau setidak-tidaknja untuk daerah-daerah jang dianggap tjukup baik untuk membuka dan memperluas pertanian dan persawahan. Tanahtanah jang akan ditanami padi jang luasnja berpuluh-puluh ribu ha, akan

dapat menghasilkan beras dalam setahunnja lebih-kurang 120.000 ton. Dalam

203