Halaman:Kalimantan.pdf/213

Halaman ini tervalidasi

dapat menjediakan uang. Ikan jang ditangkap senantiasa dapat didjual kepada para tengkulak-tengkulak dikampung-kampung mereka. Demikian djuga kalau membutuhkan beras, gula, garam dan sebagainja, maka kaum tengkulak masih sanggup untuk mendjamin mereka dalam hal ini. Keperluan sehari-hari boleh diambil setjara hutang lebih dahulu nanti dibajar dengan ikan kering atau terasi. Tentang harga tidak mendjadi soal asal ikan dapat diterima oleh para pedagang.

 Keadaan seperti itu tidak akan berubah, baik mengenai lapangan sosial maupun ekonomi masjarakat perikanan, kalau tidak ada instansi tertentu jang berusaha memperbaiki dan memimpinnja. Karena Jajasan Perikanan telah dapat dibentuk, maka tugasnja ialah memadjukan perusahaan perikanan dan perusahaan jang bertalian dengan usaha-usaha untuk memperbesar produksi ikan. Lagi pula usaha-usaha organisasi perikanan jang mulai sekarang sadja, tetapi untuk dimiliki djuga untuk waktu jang akan datang. Jajasan Perikanan jang telah dapat dibentuk didaerah Bandjarmasin, Kota Baru, Sampit, Balikpapan dan Samarinda diperlengkapi dengan kapal-kapal majang untuk lebih memperbesar produksi perikanan.

 Kapal-kapal majang tersebut didjalankan dan diusahakan oleh tenaga-tenaga dari Djawatan Perikanan Laut, dan tiap-tiap kali kapal berangkat keļaut dibawa turut berlatih nelajan-nelajan dari daerah-daerah tersebut. Selama beberapa bulan lamanja diadakan pertjobaan penangkapan ikan dengan kapal majang, tetapi pertjobaan itu tidak seberapa menguntungkan, sebab musim angin Selatan dan ombak terlalu besar. Sekalipun demikian kapal-kapal majang tetap berlajar untuk mentjari ikan , dan selama 12 hari dilaut telah diperoleh hasil sebanjak 2887 kg ikan dengan harga Rp. 8.524.50. Sedang kalau diambil sama rata, maka setiap hari hasil penangkapan ikan dilaut 240 kg, seharga Rp. 740,

 Ikan-ikan jang didapat oleh kapal-kapal majang didjual di Balikpapan dengan harga rata-rata se-kg Rp. 2,90 sedang harga etjeran Rp. 3.― se-kg . Untuk dapat menutup ongkos exploitasi, maka kapal majang itu harus kelaut 15 hari dalam sebulan. Djika sebuah kapal majang mendapat ikan sebulan seharga Rp. 10.000,― sadja, maka berarti 7 kali kelaut menangkap ikan, untuk bagian nelajan 35%, sedang untuk bagian kapal 65%.

 Selain kapal majang jang dipergunakan untuk menangkap ikan, maka djuga kapal carrier dipergunakan untuk mendapatkan hasil dan keuntungan jang lebih banjak, baik keuntungan dalam soal penghasilan, maupun keuntungan dalam arti bertambah giat usaha perikanan rakjat didaerah . Kapal carrier ini telah mendjeladjah daerah perikanan di Kota Baru dan Mahakam untuk mentransport ikan mentah dari Bontang, Pantuan, Sepatin ke Samarinda atau ke Balikpapan, tetapi hasilnja belum seperti apa jang diharapkan. Djuga dalam daerah Sanga- sanga, adalah tempat-tempat jang banjak menghasilkan ikan. Ikan untuk makanan penduduk sehari-hari diperoleh dari penangkapan ikan dari kampung tersebut, dan kelebihannja diangkut dengan motor tempel ketempattempat lain untuk diperdagangkan.

 Pada umumnja kaum nelajan didaerah Muara Mahakam, sangat bergembira dengan adanja bantuan tenaga pengangkutan dari kapal carrier. Karena dengan demikian penghasilan ikan amat banjak langsung diangkut kedaerah Samarinda atau Balikpapan, dengan perdjandjian tiap-tiap kali angkut disediakan 3 ton

209

(685/B) 14