Halaman:Kalimantan.pdf/285

Halaman ini tervalidasi

kan ,,Sesak", dibandingkan mahalnja belandja hidup sekarang, apalagi kalau jang bersangkutan telah berkeluarga. Djadi dengan adanja tekanan-tekanan ekonomi, menjebabkan mereka belum puas dengan gadji jang seketjil itu. Dan oleh karenanja, mereka harus memilih atau memperdjuangkan pekerdjaan-pekerdjaan jang sedikit dapat mendjamin kebutuhan rumah-tangga.

 Setelah mengetahui hal ini dapatlah diambil kesimpulan, bahwa di Kalimantan dapat dikatakan tidak ada pengangguran dalam arti jang sebenarnja, jaitu orang jang benar-benar menganggur karena tidak mempunjai pekerdjaan sama sekali.

 Jang ada hanja orang -orang setengah nganggur, jang tidak mau bekerdja sementara menunggu lapangan pekerdjaan jang dianggapnja sesuai dengan kebutuhan hidupnja . Hal ini tidak hanja terdjadi dikalangan pelamar-pelamar kantoran, tetapi mereka jang bekerdja diperusahaan atau ondernemingpun demikian. Boleh dikata tidak ada pekerdja-pekerdja Kalimantan asli dapat betah bekerdja disini.

 Kalau mereka mau bekerdja sifatnja hanja sementara sadja jang sewatu-waktu bisa melompat pula kelapangan lain. Itulah sebabnja maka ada pula pihak perusahaan disini jang lebih suka memakai tenaga-tenaga dari luar, misalnja dari Djawa, dipekerdjakan pada onderneming atau perusahaan mereka. Menurut kata mereka (pihak penguasa), tadinja mereka memakai tenaga-tenaga rakjat asli disini, tetapi pekerdja-pekerdja ini tidak ada jang tahan lama dalam pekerdjaan. Sebentar-sebentar mereka berhenti dan masuk pula, sampai penguasa disana mengambil keputusan mengimport tenaga-tenaga dari luar daerah.

 Kantor Penempatan Tenaga R.I. inipun seakan-akan dibuat oleh sebagian pelamar-pelamar untuk maksud demikian, jaitu tempat mereka memilih. Kalau sesuai, ,,ja" dan kalau tidak ,,nanti dulu". Hal ini adalah dipengaruhi oleh keadaan ditempat ini pula, keadaan lapangan pekerdjaan di Kalimantan jang masih memberi kemungkinan untuk dipilih. Dan itulah sebabnja maka seperti diterangkan diatas tadi, disini tidak ada orang- orang jang benar-benar bisa dinamai penganggur. Tanah jang luas dengan bermatjam-matjam mata pentjaharian memberi kemungkinan kepada siapapun jang tidak pemalas. Asal ia suka, ia boleh bekerdja dimana sadja.

 Dan dapat dikatakan, karena sifat alam ini, timbullah sifat mandja dan kadangkadang sifat malas, mereka lalu menganggap serba gampang kalau sekedar memperoleh sesuap nasi. Jang sukar hanja mentjari penghidupan jang berarti, hidup senang dan mewah. Berhadapan dengan masjarakat jang beginilah Kantor Penempatan Tenaga itu didirikan, manfaat dan kepentingannja seakan-akan diperketjilkan oleh faktor-faktor jang ada di Kalimantan sendiri. Tetapi dengan ini, bukan lantas menimbulkan pandangan tidak gunanja. Selain tidak semua penganggur jang bersikap mandja demikian, djuga besar faedahnja bagi Djawatan-djawatan atau perusahaan-perusahaan mentjari tenaga. Tenaga-tenaga jang diperoleh melalui Kantor ini adalah tenaga jang sedikitnja didjamin pengalaman dan pendidikannja, jang selesai di-tes dan lain-lain. Lain dari itu djuga suatu badan jang tugasnja paralel dengan Kantor Pengawas Perburuhan, jang sewaktuwaktu bisa mengulurkan bantuannja dalam menjelesaikan pertikaian-pertikaian, lebih-lebih sebelum P4 diadakan di Kalimantan.


* * *

281