Halaman:Kalimantan.pdf/299

Halaman ini tervalidasi

untuk permainan ini. Sedikit memperluaskan halaman rumah sudah tjukup tempat bermain. Dimuka atau disamping taman batjaan biasanja selalu ada lapangan badminton.

Umumnja keolahragaan ini mengandung pendidikan pula kepada orang dewasa. Lain dari pada gerak badan - jang sudah tentu maksudnja untuk kesehatan pemain - djuga sambil -lalu terpetik pula hasil-hasil jang lain seperti mempereratkan pergaulan sesama kawan, beladjar berorganisasi atau berdisiplin. Apalagi kalau tempat berolahraga itu dekat perpustakaan atau Taman Batjaan, menambah kemadjuan-kemadjuan usaha perpustakaan atau taman-batjaan itu. Pembatja umumnja selalu banjak, terutama dikalangan penggemar-penggemar sport sendiri.

* * *

Memelihara Kesehatan Rakjat.

Sesudah perang dunia ke-I (1918) tenaga Dokter di Kalimantan hanja ada ditiga tempat jaitu Bandjarmasin, Pontianak dan Balikpapan. Alangkah besarnja wilajah-wilajah dokter-dokter itu mereka menguasai tanah seluas 534.000 km persegi. Karena luasnja, padahal tenaga sangat sedikit, maka setelah bertjabul penjakit kolera sesudah perang besar itu banjak sekali rakjat didaerah-daerah dibiarkan pada nasibnja . Beribu-ribu orang mati tanpa mendapat setetes obat dari pemerintah Belanda. Berpuluh -puluh tahun pula kemudian baru kelihatan ada penambahan dokter-dokter. Maskapai Minjak jang ada di Kalimantan Timur mendatangkan dokter-dokter baru untuk keselamatan pekerdja-pekerdjanja, demikian pula Missie atau Zending mendirikan polikliniek didaerah-daerah penduduk jang telah di Nasranikan. Tetapi kalau diukur-ukur masih belum kegaris batas, apalagi tenaga-tenaga baru (dokter) kebanjakan diam dikota-kota. Untuk orang kota jang berdiam dekat kota boleh djuga, tetapi diudik, didesa dan kampung dihulu sungai-sungai besar seperti Barito, Mahakam dan Kapuas, perubahannja belum ada. Umumnja keadaan mereka tetap sadja sebagai semula.

Dizaman Djepang semulanja rentjana-rentjana baru segera diadakan, rumahrumah sakit diperbesar, polikliniek-polikliniek didaerah-daerah dibangunkan, djuru-djuru rawat dididik dan dilatih, demikian pula Mantri Tjatjar.

Sajang perhitungan Djepang ini meleset. Dikira perang Pasifik segera berachir dengan kemenangan dipihaknja, tetapi ternjata setahun, dua tahun belum selesai, malah dirasa semakin sulit , semakin menjesakkan nafas Djepang, longmarch dengan Sekutu menghabiskan tenaganja pada achirnja . Sebab itu rentjananja jang muluk-muluk ditinggalkannja begitu sadja. Rumah-sakit dan Polikliniek dimana-mana dibiarkannja tinggal kosong tanpa obat-obatan.

Sesaat pendek, babakan-babakan sandiwara peninggalan Nippon ini dimainkan pula oleh pemerintah Belanda sebagai selingan. Kalau hendak djudjur , maka diakui, bahwa kedatangan orang - orang Nica (Sekutu) diachir peperangan banjak mengandung pertolongan-pertolongan kepada bangsa Indonesia di Kalimantan, terutama dalam hal obat-obatan dan pakaian. Selama pendudukan mereka, polikliniek-polikliniek jang kosong sempat diisi kembali. Kebutuhan obat-obatan Kemudian selingan sampai kedaerah inipun dikatakan mentjukupi .......... Nica inipun berhenti pula diganti babakan riwajat baru oleh Republik Indonesia.

295