Halaman:Kalimantan.pdf/30

Halaman ini tervalidasi

Sungai-sungai dan delta -delta jang besar-besar itu hanja dapat terdjadi dalam daerah jang banjak sekali hudjannja. Dibeberapa tempat dalam daerah pegunungan, tertjatat angka 5-6 meter setahunnja. Memang, Kalimantan termasuk daerah jang luar-biasa pengairannja. Musim penghudjan djatuh diantara bulan Oktober sampai Maret. Jang terhebat dalam bulan Djanuari. Dari pegunungan sentraal dengan derasnja air terdjun kebawah. Dalam pertengahan peraliran sungai-sungai itu merupakan riam-riam (stroomversnellingen) jang amat membahajakan. Setiap tahun tak sedikit meminta kurban djiwa manusia! Didaerah dataran, sungai-sungai itu merupakan bengawan jang amat luas sekali, dan masuklah air itu kelaut dengan segala tenangnja, melalui beberapa banjak muara. Betapa hebatnja naik air itu dapat kita gambarkan, bahwa di Muara Teweh kadang-kadang tertjatat angka 10 meter diatas permukaan-air normaal.

Ditengah-tengah Kalimantan terdapat pegunungan jang tingginja sampai 2000 meter. Dari situ memantjar kesegala djurusan, jang terbesar ialah kearah Baratdaja dan Timur-laut. Gunung Kini-balu (djanda Tionghoa) didaerah Kalimantan Utara mentjapai tinggi 4000 meter.

Selain dari kekurangan penduduk, sebab-sebab jang mendjadikan kurang madjunja Kalimantan itu antaranja, ialah karena tidak terdapat gunung berapi seperti di Djawa dan Sumatera. Meletusnja gunung berapi itulah jang dapat menjuburkan tanah.

Dipandang dari sudut ethnografie, Kalimantan merupakan sebuah pulau jang istimewa. Letak jang tersendiri dan jang disegala djurusan terkurung-tutup oleh batasan alam, merupakan sebuah tjontoh keruwetan hebat bagi para sardjana. Karena disini terdapat beberapa bangsa dan bahasa sedjak dahulukala. Dengan tidak mentjampuri satu dengan jang lain dan tetap setia kepada adat-istiadat masing-masing mereka dapat hidup djuga berdekatan. Adalah pertanjaan jang belum terdjawab: Dari manakah datangnja berbagai-bagai bangsa itu?

Pengetahuan modern sekarang dengan alat-alatnja belum djuga dapat memberikan analisa jang memuaskan. Tengkorak dan tulang-tulang diukurnja. Bahasa dipeladjari setjermat-tjermatnja hingga kepada gramatikanja. Tetapi siasia belaka, hasil tidak didapatnja. Dalam hal ini dokumen-dokumen sedjarah tak dapat bersambung.

Dengan pasti oleh para sardjana telah dapat diketahui, bahwa beribu-ribu tahun jang lampau Asia Selatan dibandjiri oleh massa-rakjat dari Utara. Djumlah mereka tidak terkira. Perpindahan jang amat sering terdjadi di Asia Selatan ini mengakibatkan hubungan ethonografie jang sangat sulit. Kelompokan bangsa dari bermatjam-matjam darah, warna serta tampang bertjampuran satu dengan jang lain. Arus bandjir manusia ini achirnja tiba pula di India, India Belakang, Malaka dan Indonesia.

Bagi Kalimantan sedjarah permulaan ini amat gelap-gulita. Sama sekali belum dapat dilukiskan. Karena itu sedjarahnja baru dapat dimulai dengan berita pertama jang diketemukan dari tulisan batu di Kalimantan Timur, jang dapat diterangkan oleh professor Kern. Pada abad ke IV dan Ke V tarich Masehi disana telah ada suatu negara Hindu jang besar dan diperintah oleh radja Mulawarman. Selain itu djuga terdapat nama Açwawarman dan Kudungga sebagai ajah dan neneknja. Mereka mempunjai hubungan pada pusat para brahmana dengan mem-

26