Halaman:Kalimantan.pdf/303

Halaman ini tervalidasi

Rentjana selandjutnja mengenai pembelian alat-alat pemotret (röntgen ) sudah selesai dibitjarakan dan telah disetudjui oleh jang berwadjib. Pemotret tersebut ialah rontgen jang dapat dipindah-pindahkan, jang tidak sadja dapat dipergunakan dirumah-sakit-rumah- sakit, tetapi dapat djuga dibawa kemana-mana didaerahdaerah. Jang demikian itu sesuai dengan keadaan di Kalimantan sendiri, untuk mengatasi kekurangan rumah- sakit seperti jang telah diuraikan diatas.

Djuga mengenai pemberantasan penjakit TBC, Inspektur Kesehatan Kalimantan telah mendapat advies untuk dipeladjari disini. Untuk keperluan itu akan didatangkan seorang Dokter spesial untuk memeriksa penjakit dalam (termasuk djuga TBC) jang didatangkan dari Djerman.

Demikianlah usaha-usaha kesehatan jang telah dan akan ditjapai oleh Djawatan Kesehatan Kalimantan untuk keselamatan dan kesedjahteraan rakjatnja. Perputaran masa dan pergantian waktu tidak dapat mengubah atau menghapus keadaan dengan sekaligus , seperti halnja dengan kedatangan agama-agama Islam dan Kristen di Kalimantan, tidak kuasa merebut segenap hati penghuni pulau itu. Diantaranja masih banjak jang berpegang teguh pada pendirian semula, tetap menganut agamanja semula, agama lama jang mempertjajai disamping Allah jang Tunggal, masih bertebaran tokoh -tokoh Mulai lain, jang masih utuh untuk dipertjajai dan disembah. Mereka memandang , bahwa alam dengan segala isinja masih penuh dengan barang-barang keramat dan pengaruh- pengaruh gaib.

Dari segala sudut pandangan pengaruh-pengaruh ini dapat dilihat, antara lain dalam hal pengobatan. Biarpun pengetahuan umum atau tjara-tjara pengobatan modern sudah djauh masuk rimba , menjusup hutan-hutan belukar mengundjungi gubuk- gubuk penduduk jang paling terpentijl sekalipun namun pengaruh-pengaruh animisme tetap dapat menjelingi praktek dokter. Rakjat dalam tingkatan ini masih menghargai djampi atau mentera pak dukun, masih memandang pohon kaju besar itu berpenghuni gaib, masih menganggap pali (tabu) suatu pantang jang tak boleh dilanggar. Tidak aneh, kalau ditempat ini orang-orang memandang pak dukun lebih mulia daripada seorang Dokter jang paling pandai sekalipun.

Sudah terang hal ini bertentangan dengan pandapat orang jang telah madju, jang telah pandai berpikir setjara wetenschap dan ratio. Tetapi tidak demikian dengan mereka golongan ini, jang memandang segala malapetaka itu akibat gangguan machluk-machluk halus. Pada musim penjakit tjatjar bertjabul, banjak orang dihinggapi wabah tersebut, maka disamping kegiatan-kegiatan pegawaipegawai kesehatan memberi suntikan dan memberi penerangan, tampak pula tokoh lain memerangi wabah itu setjara tahajul. Mereka menganggap, bahwa tjatjar itu ada hantunja dan hantu tjatjar itu tidak dapat diusir dengan kepandaian manusia, dengan satu goresan pada lengan, tetapi harus dengan djalan lain, jaitu berdamai dengan hantunja", atau ditjari dukun jang maher untuk memeranginja. Pada beberapa pintu rumah tampak digantung daun-daun lendjuang jang telah diberi silang putih dengan kapur. Itulah tanda perdamaian atau ,,dinding dengan hantu tjatjar, supaja tak telap ditembus wabah.

Pada saat jang lain akan terlihat pula orang memertjiki halaman atau rumah dengan air „,penawar" jang sudah dimenterakan oleh pak Dukun, salah satu benteng jang tak dapat dilompati oleh hantu tjatjar. Bukan sadja jang dianggap ada berhantu, tetapi bermatjam-matjam penjakit sekitar inipun tjatjar seperti

299