Halaman:Kalimantan.pdf/35

Halaman ini tervalidasi

BAB I

PERKEMBANGAN POLITIK.

REVOLUSI Nasional jang petjah ditanah-air kita ini, sesudah Djepang bertekuk-lutut telah menghantarkan bangsa dan rakjat Indonesia kepada tjita-tjita nasionalnja, jaitu untuk memiliki kemerdekaannja, lepas dari pendjadjahan asing. Kemerdekaan jang diproklamirkan itu, tidak sadja harus dipelihara dan disempurnakan, melainkan djuga meminta sjarat-sjarat tertentu, jakni harus dipertahankan sampai tetesan darah jang penghabisan. Revolusi Indonesia jang telah mengalirkan darah, tidak sadja terdjadi di Djawa, Sumatera, Sulawesi, Sunda Ketjil dan Maluku, melainkan djuga didaerah Kalimantan.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia menggemparkan seluruh djagad dunia, dan bagaikan besi berani jang mempunjai kekuatan daja menarik, seluruh rakjat Indonesia berdiri dibelakang proklamasi itu . Rakjat Kalimantan jang tidak segera dapat menerima berita proklamasi karena kekangan dari pemerintah Djepang, sekalipun agak terkebelakang mengetahuinja ― dengan serta-merta menjatakan berdiri dibelakang Pemerintah Republik. Ratusan mosi dan resolusi jang disampaikan kepada Pemerinath Republik oleh segenap rakjat, oleh para pemuda, para pemimpin dan oleh segenap kaum radja-radja jang menjatakan kebulatan tekadnja untuk memperdjuangkan daerah Kalimantan dalam tuntutan perdjuangan kemerdekaan.
Walaupun nilai daripada perdjuangan rakjat Kalimantan belum dapat disetarafkan dengan perdjuangan revolusi didaerah Indonesia lainnja, namun pergolakan politik di Kalimantan dapat didjadikan bahan untuk memperlengkapi sedjarah revolusi Indonesia. Dalam hal ini rakjat Kalimantan telah dapat menjumbangkan hasil perdjuangannja keharibaan Ibu Pertiwi dalam memperdjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Bangsa dan Nusa.

Hasil besar jang telah disumbangkannja itu, ialah membentuk satu pemerintahan Republik Indonesia Daerah Kalimantan pada bulan Nopember 1945, djustru pada saat tentera Belanda telah ada di Kalimantan. Akan tetapi Pemerintah jang telah didirikan sebagai hasil daripada revolusi, umurnja dapat dibatasi oleh tentera Belanda dengan kekuatan sendjata, dan diatas puing keruntuhan Pemerintah Republik itulah Belanda mendirikan pemerintahannja pula.

31