Halaman:Kalimantan.pdf/366

Halaman ini tervalidasi

Kedjadian jang sehebat ini memaksa pihak Kompeni Belanda untuk tidak tinggal diam dan akan melakukan pembalasan jang sehebat-hebatnja, tetapi oleh karena beberapa sebab, maka penjerangan pembalasannja itu tidak dilangsungkan, karena dirasanja tjukup diadakan tindakan dilautan, dimana banjak perahu-perahu Bandjar jang membawa barang-barang dagangannja untuk ditahan dan dirampas oleh Belanda.


Perbuatan Kompeni Belanda jang sematjam itu membawa hasil jang dapat dikatakan baik dalam perasaannja sendiri. Banjak perahu-perahu jang mendjadi kurbannja, diantaranja 27 perahu lajar jang sarat dengan muatan. Jang mendjadi kurban, bukan sadja barang-barang perdagangan tetapi djuga anak-buah perahu itu.


Kompeni Belanda merasa tidak puas dengan perbuatan-perbuatan jang sematjam itu sadja dan dalam tahun 1640 ia mentjoba hendak mengadakan penjerangan pembalasan kepada keradjaan Sultan Rachmatullah, tetapi berhubung dalam tahun itu terdjadi keonaran dibenuanja sendiri jaitu dinegeri Belanda, maka serangannja jang untuk kedua kalinja tidak djadi dilangsungkan.


Dalam tahun 1642 Sultan Rachmatullah meninggal dunia dan diganti oleh Sultan Hidajatullah sebagai radja hingga pada tahun 1650 beliau meninggal dunia.


Semendjak tahun 1650 hingga tahun 1678 Keradjaan Bandjarmasin dibawah pemerintahan Gusti Katjil jang bergelar Sultan Mustainullah alias Raden Senopati.


Sedjak terdjadi pemberontakan rakjat hingga sampai meninggalnja Sultan Rachmatullah dan Sultan Hidajatullah, hubungan dagang dengan Belanda telah putus, sedangkan hubungan dagang dengan Djawa hanja dilakukan dengan perahu lajar, maka dengan demikian pedagang bangsa Inggeris perlahan-lahan mendekati Sultan Bandjar untuk mentjari hubungan dagang.


Setelah Kompeni Belanda mengetahui keadaan perdagangan bangsa Inggeris jang kian hari bertambah madju dan baik itu, mereka kuatir kalau bangsa Inggeris akan menetap dan membuka kantor dagangnja di Bandjarmasin, maka pada tahun 1660 Kompeni Belanda mengirimkan dua buah kapal perangnja ke Bandjarmasin jang dipimpin oleh Dirck van Lier dengan maksud untuk mengadakan hubungan dan perdjandjian dagang dengan Sultan.


Maksud Belanda tadi dapat diterima oleh Sultan dengan perdjandjian, bahwa Kompeni tidak akan melakukan pembalasan dan tuntutan kerugian peristiwa pemberontakan jang lalu, dan hendaknja Belanda sendiri jang mengambil lada dan lain-lainnja ke Bandjarmasin. Achirnja perdjandjian dagang dengan sjarat-sjarat sematjam itu ditanda tangani djuga oleh pihak Kompeni Belanda dengan Sultan Mustainullah.


Berhubung dengan banjaknja bangsa Eropah lainnja jang djuga mengadakan hubungan dagang dengan Sultan, maka dalam tahun 1663 Kompeni Belanda mengirimkan pula 5 kapalnja, jang selandjutnja pada tahun 1664 seorang utusan Kompeni Belanda jang bernama Anthony Hurdt dikirim ke Bandjarmasin untuk mengadakan perdjandjian dagang jang baru dengan Sultan, serta akan mendirikan kantor dagangnja jang diurus oleh 2 atau 3 orang penolongnja.

362