Halaman:Kenang-Kenangan Pada Panglima Besar Letnan Djenderal Soedirman.pdf/10

Halaman ini tervalidasi

Order harian Panglima Besar Besar Angkatan Perang Republik Indonesia kepada segenap Anggauta Angkatan Perang R. I.

Pada Hari Angkatan Perang 5 Oktober 1949 di Djokjakarta

MERDEKA,

Mengingat, tingkat perdjuangan bangsa dan negara pada saat-saat jang kritisch sekarang ini, saja sampaikan order harian kepada seluruh Anggauta Angkatan Perang R. I.:

  1. Tiap-tiap tanggal 5 Oktober kita peringati Hari Ulang Tahun Angkatan Perang Republik Indonesia dan pada saat ini, kita rajakan peringatan jang ke IV hari jang mulia itu. Tiap kali hendaknja kita tindjau kebelakang, riwajat jang telah kita tempuh, dan kedepan hendaknja kita lihat dengan tegas-tegas kewadjiban-kewadjiban jang akan datang, jang hendaknja kita kerdjakan dengan sempurna, dengan tekad dan kesanggupan kita.
  2. Empat tahun sudah kita menderita, kita berkorban. Dan dalam pada itu Angkatan Perang madju dalam perdjuangan kemerdekaan, ditengah-tengah revolusi. Karenanja Angkatan Perang adalah tentara nasional, tentara rakjat –– tentara revolusi.
  3. Dalam memandang kedepan, hendaknja kita insjaf, bahwa masih banjak kita hadapi gelombang-gelombang kesulitan. Maka keluar dan kedalam hendaknja kita tempuh dengan tekad pengalaman selama 4 tahun ini dengan tidak ragu ragu menghadapi tugas kewadjiban itu. Saja pertjaja, dapat kamu semua mengatasi kesulitan-kesulitan.
  4. Berkat bakti dharma dari para peradjurit dan pahlawan jang telah gugur dalam perdjuangan kemerdekaan selama 4 tahun ini, bangsa akan tetap tegak mempertahankan kedaulatannja. Maka kepada para keluarga pahlawan, kepada seluruh keluarga Anggauta A. P., atas nama bangsa dan negara dengan ini saja njatakan bela-sungkawa, hormat dan terima kasih atas segala korban untuk kemerdekaan dan keselamatan bangsa.
  5. Perobahan situasi polítik internasional pada umumnja dan djuga pada chususnja mengenai penjelesaian pertikaian Indonesia-Belanda kini, djangan hendaknja mempengaruhi atau membelokkan arus perdjuangan tentara kita. Sumpah tentara, untuk mempertahankan bangsa dan negara hendaknja kita laksanakan dengan segala sesuatu jang ada pada kita.
  6. Ingatlah, bahwa peradjurit kita bukan peradjurit sewaan, bukan peradjurit jang mudah dibelokkan haluannja. Tentara kita masuk dalam tentara, karena keinsjafan djiwa, dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
  7. Djangan mudah tergelintjir dalam saat-saat seperti sekarang ini. Segala tipu-muslihat dan provokasi-provokasi jang tampak atau tersembunji dapat dilalui dengan selamat kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot.
  8. Dalam menghadapi keadaan apapun, djangan lengah, sebab kelengahan menimbulkan kelemahan dan kelemahan menimbulkan kekalahan sedang kekalahan menimbulkan penderitaan.
  9. Insjaf, pertjaja dan jakinlah, bahwa kemerdekaan negara dan bangsa jang didirikan atas tumpukan korban, tak akan dapat dilenjapkan oleh siapapun djuga.
  10. Bersama seluruh Angkatan Perang dengan ini saja pandjatkan doa kepada Tuhan seru sekalian Alam, semoga Allah s.w.a. melimpahkan rachmatnja pada arwah pahlawan jang telah mendahului kita, gugur dimedan perang. Dan mudah-mudahan para keluarganja dapat perlindungan Tuhan, didjauhkan hendaknja dari marabahaja. Amin.


Jogjakarta, 4 Oktober 1949.
Panglima Besar Angkatan Perang R. I.,
Let. Djen. SOEDIRMAN.

8