Halaman:Kenang-Kenangan Pada Panglima Besar Letnan Djenderal Soedirman.pdf/6

Halaman ini telah diuji baca

SEPATAH-KATA
(Kenang-kenangan pada Panglima Besar Djenderal Soedirman)

 Panglima Besar Letnan-Djenderal Soedirman telah wafat. Wafat dengan meninggalkan namadan djasa gilang-gemilang bagi semarak sedjarah perdjuangan dalam menegakkan kemerdekaan bangsa, negara dan tanah-air. Untuk mana, kita sebagai putera-Indonesia, harus mengakui, bahwa beliau adalah seorang pedjuang-nasional jang berdjiwa-besar dan revolusioner, seorang pedjuang kemerdekaan jang tolak-bandingannja, seorang kesatrya dan patriot-sedjati. Dengan tidak melupakan djasa para-pahlawan jang telah gugur sebelum beliau, marilah kita bersama-sama menjatakan hormat dan chidmat dengan mengenangkan agak sedjenak djasa dan pengorbanan jang telah beliau berikan selama ini.

 Kita kenangkan, bahwa segala pengorbanan dan derita jang telah beliau berikan itu, semata-mata bukanlah untuk mengedjar kepentingan sendiri atau memburu pangkat dan kekajaan diri sendiri, akan tetapi semata-mata ditudjukan untuk kemuliaan, kehormatan dan kebahagiaan bangsa, negara dan tanah-air. Keta'atan dan ketekunan beliau dalam mendjalankan tugas negara selama masa 4 tahun ini, menundjukkan kepada kita, bahwa beliau sebagai peradjurit dan putera-negara ichlas mengorbankan segala kemewahan dan kesenangan diri bagi menunaikan kewadjiban dan panggilan Ibu Pertiwi.

 Dan, kini beliau telah meninggalkan kita. Beliau tinggalkan dalam keadaan dan suasana dimana negara, bangsa dan tanah-air sedang meminta tenaga, fikiran dan tuntunan seperti apa jang telah beliau lakukan selama ini.

 Akan tetapi, sebagai djuga kata amsal: ,,Patah tumbuh, hilang berganti", demi djiwa-besar Soedirman haruslah tetap mendjelma. Mendjelma dalam tiap-tiap djiwa patriot dan pedjuang bangsa dan tanah-air untuk melandjutkan dan menunaikan tjita-tjita dan kandungan djiwa-besarnja itu. Bila beliau selama 4 tahun ini telah membuat sedjarah perdjuangan kemerdekaan bangsa, negara dan tanah-air dengan gilang-gemilang dimana kelak para-ahli sedjarah, pudjangga dan sasterawan akan melukiskannja dengan tinta-emas- maka dalam tahun-tahun dan abad-abad jang mendatang bagi sedjarah perdjuangan kita, bagi tiap-tiap putera Indonesia, haruslah turut membuat sedjarah sebagai apa jang telah, bahkan lebih lagi dari pada jang telah dirintis oleh beliau. Perdjuangan kemerdekaan, bangsa dan negara tidak hanja sampai pada baris dan titik perdjuangan jang telah dilakukan oleh Panglima Besar Soedirman, akan tetapi itu baru sebagai perdjuangan pertama dalam rangkaian sedjarah perdjuangan jang akan datang jang selama masih ada seorang bangsa Indonesia dimuka buminja, perdjuangan itu tetap dan terus dilakukan.

 Oleh karena itu, dalam menghadapi masa datang itu, dimana pembangunan negara, bangsa dan tanah-air serta kemerdekaan-djiwa, sudah selajaknja bila kita selalu mengenangkan dan meneladan perdjuangan seperti apa jang telah pernah dilakukan oleh beliau. Tegasnja djiwa-besar jang dimiliki oleh beliau itu harus pula kita miliki sebagai lambang dan kebesaran perdjuangan bangsa seumumnja.

 Berhubung dengan itu pulalah sebagai tanda hormat dan penghargaan bangsa umumnja, negara chususnja, buku ,,KENANG-KENANGAN PADA PANGLIMA BESAR LETNAN DJENDERAL SOEDIRMAN" ini walaupun tidak lengkap dan sempurna - kami terbitkan. Buku ini bukanlah merupakan sedjarah-hidup (biografie) akan tetapi sebagai djuga menurut nama buku ini, ia hanja merupakan kenang-kenangan belaka, kenang-kenangan bagi kita jang masih tinggal, jaitu suatu kenang-kenangan jang seharusnja ta' boleh kundjung dilupakan, karena ia telah terpahat dalam tiap-tiap djiwa-perdjuangan kemerdekaan.

 Semoga dengan djalan mengenang dan meneladan perdjuangan beliau itu, ada djua faedahnja dan manfa'atnja bagi melandjutkan perdjuangan kita dewasa ini.

Merdeka!

Djakarta-Raya 30-1-'50.

Perwakilan
KEMENTERIAN PENERANGAN
Republik Indonesia,

(MUHADI)

4