Halaman:Kenang-Kenangan Pada Panglima Besar Letnan Djenderal Soedirman.pdf/9

Halaman ini tervalidasi

Riwajat ringkas Panglima Besar Tempat kelahiran

Tempat kelahiran : Bodaskarangdjati, Kabupaten Purbalingga.
Orang tua : Assistent Wedana Pensiun Rembang, Kabupaten Purbalingga, Keresidenan Banjumas.
Pendidikan : Sekolah Guru Menengah Muhammadijah.
I. Pekerdjaan diwaktu Belanda : Guru Muhammadijah dan terkenal sekali didalam kalangan Kepanduan Hisbulwathon. Tidak pernah mendjadi pegawai negeri Pemerintah Belanda.
II. Pekerdjaan diwaktu Djepang : Anggauta Syu Sangi Kai, kemudian dipaksa masuk mendjadi Tentara Pembela Tanah Air (Peta) dan mendapat latihan Daidantyo di Bogor.

Achirnja mendjadi Daidantyo di Kroja.
Waktu Djepang menjerah, ditawan di Bogor bersama-sama dengan teman perdjuangan.

III. Pekerdjaan diwaktu Republik : Setelah dikeluarkan melutjuti Djepang di Banjumas, jang berkekuatan 1 (satu) Brigade dan membentuk pasukan Home-defence, sampai mendjadi Badan Keamanan Rakjat hingga Tentara Keamanan Rakjat.

Mendjadi Komandan Resimen I Divisi V, kemudian mendjadi Panglima Divisi V.
Kemudian pada tanggal 18 Desember 1945 diangkat oleh Presiden Republik Indonesia mendjadi Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia atas usul kawan-kawan sendjata.
Mendjadi sahabat karib dari Almarhum Letnan Djenderal Urip Sumohardjo, hingga mendjadi lambang kesentosaan budi Angkatan Perang Republik Indonesia.

Sifat : Alim, berkemauan keras, berbudi baik, sederhana.

Pada dirinja tersimpul segala watak-watak Peradjurit, jang tidak meninggalkan perasaan kemanusiaan.
Gambar satria sedjati.
Hidup kekeluargaannja bahagia, jang memantjar dalam perhubungannja antara seorang Panglima dan Peradjuritnja, mendjadi BAPAK ANGKATAN PERANG.
Atas usahanja membentuk SATU tentara bagi SATU Negara; Pemerintah menghargai djasanja dengan menaikkan pangkat mendjadi Djenderal Angkatan Perang.


Djakarta, 30 Djanuari 1950.

7