Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/31

Halaman ini telah diuji baca

lalu ia melarikan kapal itu ke Jeddah. Air pun masuklah pada bagian haluan dan buritan kapal. Karena itu, hanya dalam sehari mereka telah sampai di Jeddah.

Mereka membuang jangkar di pelabuhan Jeddah dan ikan Nung itu pun hilang. Sekoci pun diturunkan. Turunlah kapten dan Tuanta ke dalam sekoci bersama 15 orang penumpang lainnya. Bersamaan dengan itu sekoci itu kebetulan menyentuh besi yang digunakan mengikat I Lokmok ri Antang.

Kapten kapal melihat ke bawah sekoci ternyata besi itu sama yang dipakai sebagai pemberat bagi I Lokmok ri Antang. “Benar inilah dia,” kata Juru mudi.

Semua penumpang di atas sekoci merasa heran, sedangkan Tuanta telah berangkat ke darat bersama kapten. Dengan kekuasaan Allah tiba-tiba I Lokmok ri Antang muncul dari darat dengan memakai jubah sambil menyelempang sajadahnya dan langsung pergi memegang tangan Tuanta sambil mengucapkan salam, “Assalamualaikum, salam itu dibalas dengan “Waalaikumsalam.”

Berkatalah I Lokmok ri Antang, “Telah beberapa hari saya di sini menunggumu,” Tuanta pun tersenyum

24