Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/174

Halaman ini tervalidasi

Memang Midun seorang muda yang sangat digemari orang di kampungnya. Budi pekertinya amat baik dan tertib sopan santun kepada siapa jua pun. Tertawanya manis, sedap didengar: tutur katanya lemah lembut. Ia gagah berani lagi baik hati. Sabar dan tak lekas marah, serta tulus ikhlas dalam segala hal. Hati tetap dan kemauannya keras: apa yang dimaksudnya jika tidak sampai, belum ia bersenang hati. Adalah padanya suatu sifat yang baik, yakni barang siapa yang berdekatan atau bercampur dengan dia, tak dapat tiada senang hatinya, hilang sedih hati olehnya (Sati, 2001:12).

Di dalam Salah Pilih, tokoh Asri digambarkan sebagai sosok pemuda yang keras hati serta mempunyai pemikiran yang telah maju. Ia juga sangat berbakti kepada orang tua sehingga ia rela meninggalkan pekerjaan demi menjaga orang tuanya yang telah berusia lanjut. Alasan menjaga orang tua ini jugalah yang membuatnya memutuskan untuk tidak tinggal di rumah istrinya, sebagaimana layaknya kebiasaan perkawinan di Minangkabau dan membawa istrinya tinggal di rumah ibunya. Hal itu tentu saja tidak biasa menurut adat perkawinan di Minangkabau. Namun, kecintaan dan kasih kepada orang tua mendorong Masri untuk tidak mengikuti kebiasaan di kampungnya.

Selain digambarkan sebagai sosok yang berbakti kepada orang tua, Asri juga digambarkan sebagai sosok anak muda yang sudah terpengaruh dengan kebiasaan pergaulan orang Barat. Hal itu sangat berpengaruh terhadap perilaku Asri. Pola pikir dan tindak tanduknya sudah lebih maju jika dibandingkan dengan pemuda di kampungnya. Terkadang perilakunya itu mengejutkan Asnah dan ibunya.

Asri sudah mendapat pelajaran barat dan sudah biasa bercampur gaul dan beramah-ramahan dengan bangsa Eropa. Baik dengan laki-laki, baikpun dengan perempuan. Rupanya adat