Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/76

Halaman ini tervalidasi

mengumpulkan rezeki, yang bila berhasil di perantauan si perantau dapat jodoh yang ideal untuk membentuk keluarga baru. Merantau, sukses kebendaan dan kemampuan untuk menjadi orang sumando adalah saling kait berkait dalam proses pendewasaannya. Perantauan khususnya dapatlah dikatakan sebagai pencapaian tertinggi dalam penjelmaan watak kebebasan, yang kemudian juga menjadi dasar bagi sikap dan perbuatannya di rantau

Dalam kehidupannya bermasyarakat masing-masing individu selalu berusaha untuk mempertahankan dirinya. Begitu juga halnya dengan masyarakat Mimangkabau. Agar menjadi sama dan tidak dipandang rendah oleh orang lain, orang Minangkabau akan melakukan apa saja untuk mempertahankan kehidupannya. Dalam usaha mempertahankan diri itulah, maka kemudian timbul persaingan. Sesuai dengan pandangan Faruk (1988) yang menyatakan bahwa persaingan yang terus-menerus terjadi dalam usahanya untuk membangun dan memelihara harga dirinya agar sama atau bahkan lebih dari orang lain merupakan salah satu faktor penting yang menjadi pendorong bagi laki-laki Minangkabau untuk merantau. Bagi orang Minangkabau, salah satu aspek makna rantau adalah tempat untuk mencari harta kekayaan, yang hasilnya nanti akan dibawa pulang dan dipamerkan di kampung.

Keberhasilan seseorang di rantau diukur masyarakat dengan banyaknya harta yang dibawa oleh si perantau dari tempat perantauannya. Jika si perantau pulang dengan tangan hampa, ia akan dianggap gagal dan dicemoohkan oleh masyarakat. Hal itulah yang menyebabkan banyak orang Minangkabau enggan untuk pulang ke kampung halaman setelah merantau sekian tahun lamanya karena ia merasa tidak memiliki apa-apa untuk dipamerkan nantinya di kampung halaman. Bahkan ada yang memutuskan untuk tidak pulang sama sekali. Mereka seperti hilang di telan bumi perantauan Orang Minangkabau mengistilahkannya dengan marantau Cino. Seperti orang Cina yang pergi meninggalkan kampung halamannya dan tidak pernah kembali ke tempat asalnya, serta