Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/10

Halaman ini tervalidasi

ada ditangan V.O.C., sebab kemenangan tentara Mataram dengan ,,bantuanaja" V.O.C. itu, menjebabkan lahirnja perdjandjian baru antara Keradjaan Mataram dengan V.O.C., jang terkenal dengan ,,Perdjandjian Ponorogo", dalam tahun Masehi 1743. Pada sesungguhnja perdjandjian itu lebih betul dikata ,,politik kontrak", sebab diantara lain, berisi djuga:

  1. Dalam pengangkatan Patih (Rijksbestuurder), tjalon-tjalonjang akan diangkat oleh Sri Susuhunan, haruslah lebih dahulu mendapat persetudjuan V.O.C.
  2. Demikian djuga dengan halnja pengangkatan-pengangkatan Bupati-Bupati pasisiran.
  3. Rakjat Mataram tidak diperbolehkan membuat perahu.
  4. Pelajaran seluruh Indonesia mendjadi monopoli V.O.C.
  5. Perdagangan seluruh Indonesia dikuasai oleh V.O.C.


Rasa kegirangan Sri Susuhunan karena direbutnja kembali Kartasura dari tangan pembrontakan Patjina, demikian biasaaja disebut orang, tidak terhingga, clan karena kegirangan itu, maka beliau tanpa minta pertimbangan para Najaka dan para Pahlawan-pahlawan Mataram, diantaranja termasuk djuga Pangeran Mangkubumi, telah menerima baik ,,politik kontrak" jang disodorkan oleh van Hohendorff, sebagai wakil van Imhoff. Dengan ditanda-tanganinja politik kontrak itu, timbullah kegontjangan didalam kalangan keluarga Keraton, terutama mereka jang didalam hati ketjilnja sudah berisi benih-benih tidak pertjaja dan bentji kepada tjara-tjaranja V. 0. C. merebut ,,djantungnja" Mataram. Mereka dibawah pimpinannja Pangeran Harijo Mangkubumi, diantaranja termasuk para Pudjangga, jang dimasa itu mempunjai kedudukan djuga sebagai Parampara (penasehat) politik Negara.


Oleh karena keadaan Ibukota Kartasura akibat pembrontakan Petjina itu menciapat kerusakan besar, clan Keraton sudah tidak lagi merupakan tempat sutji karena telah diindjak-inq.jak oleh . pembrontak-pembrontak itu, maka Sri Susuhunan Paku Buwono II dengan persetudjuannja para Najaka berkenan meminda.hkan Ibukota Mataram dari Kartasura ke Surakarta. Pemindahan Ibukota itu diperingati dengan Tjandra sangkala ,,Nirsapta obahing rat" = 1670.


MELETUSNJA PEMBRONTAKAN.


SEMENTARA terdjadinja kerepotan-kerepotan dan kekeruhan politik itu, ,,perlawanan" Raden Mas Said, jang terkenal dengan gelaran (Pangeran Sambernjawa, disebabkan tidak rela melihat mendjalarnja kekuasaan V.O.C. di dalam Keradjaan Mataram, dengan dibantu oleh Pangeran Martaptira, Bupati di Grobogan, makin meluas. Kedjadian itu menjebabkan Sri Susuhunan Paku Buwono II merasa chawatir akan kselamatan Mataram. bjustru karena itu lalu disajembarakan, kepada barang siapa jang sanggup menindas ,,pembrontakan" Raden Mas Said cs. akan dibelinja hadiah Tanah Sukawati.


Dengan tjara jang berani, Pangeran Mangkubumi telah berangkat untuk menolong Mataram dari bahaja-bahaja jang bisa timbul karena ,,perlawanan" R. M. Said dan Martapura. Ternjata berhasil baik kekuatan R. M. Said dan Martapura dapat dipatahkan, tetapi kedua pemimpin ,,pembrontakan" itu dapat meloloskan diri.


Dengan melihat keberariian Pangeran Mangkubumi, dan mengetahui pula pengaruh Pangeran revolusionair itu kepada Sri Susuhunan Paku Buwono II, orang-oranja van Hohendorff jang ada didalam kalangan Pemerintahan dan berdekatan dengan Sri Susuhunan, sama berusaha supaja hadiah jang akan diberikan kepada