Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/107

Halaman ini tervalidasi

SEDJARAH PERGURUAN ISLAM.

Dalam konggresnja jang pertama dialam Indonesia-Merdeka pada tahun 1947, perkumpulan Achmadijah jang beraliran Lahore memutuskan meneruskan langkahnja jang pertama kelangkah jang kedua, jaitu mendirikan perguruan Islam Republik Indonesia. (P.I.R.I.).

Bagaimana djuga kesulitan jang dihadapinja, usaha P.I.R.I. tidak sia-sia karena pada triwulan pertama tahun 1951 P.I.R.I. sudah berhasil mendirikan:

S.G.A. 1 kelas.
S.M.A. 10 kelas.
S.M.P. 5 kelas.
S.G.B. 2 kelas.
Pers S.G.A. 1 kelas.
19 kelas, dengan murid: 700 orang, gurunja 60 orang.

Pada achir tahun 1952:

S.G.A. 6 kelas.
S.M.A. 13 kelas.
S.M.P. 11 kelas.
S.G.B. 11 kelas.
41 kelas, dengan murid 1400 orang.

Pendidikan dan Pengadjaran Muhammadijah.

Disaat Pemerintah Belanda djatuh, Daerah Jogjakarta mempunjai sekolah jang bersubsidi.

S.R. III (Sekolah Desa) 100 buah.
S.R. IV/V (Sekolah kelas II) 20 buah.
H.I.S. 1 buah.
Kleinhandelschool — M.U.L.O. 1 buah.

Disamping sekolah jang bersubsidi, masih ada beberapa sekolah jang tiada bersubsidi:

H.I.S. 10 buah.
Schakelschool 5 buah.
M.U.L.O. 3 buah.
H.I.K. 1 buah.

Setelah delapan tahun mengenjam kemerdekaan djumlah Sekolah Muhammadijah dalam daerah Jogjakarta adalah sebagai berikut:

Bustanul-Athfal (Taman Kanak²) 7 buah.
S.R. III. 5 buah.
S.R. VI. (Bersubsidi) 10 buah.
S.R. VI (Masih mendapat sokongan). 10 buah.
S.M.P. ,,Putera" dan ,,Puteri" (bersubsidi) 2 buah.
S.M.P. sore. 3 buah.
S.M.A. (Pagi) bagian A. dan B. 1 buah.
S.M.A. (Sore) bagian A.B. dan C. 1 buah.
S.G.A. 1 buah.

85