Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/114

Halaman ini tervalidasi

4, S.M.P. TV Negeri didirikan pada 15-2-1950, di Djl. Pogung.
5. S.M.P. V Negeri didirikan pada 1-4-1944, di Djl. Seraju.
S.M.P. No. 1, 2 dan 5 didirikan pada zaman Pemerintah Djepang.

Perkembangan S.M.A./A. Negeri Jogjakarta.  S.M. A. Bagian A. Negeri di Jogjakarta dipisahkan dari S. M. A./B. pada permulaan tahun adjaran 1947—1948, lalu berdiri sendiri sampai sekarang.

 Sebelum djaman Djepang, di Kota Jogjakarta ada A.M.S. afd. B. dan A.M.S. afd. A (A. I. bagian sastera Timur, A. II bagian sastera Barat). Hanja Kota Jogjakarta sadja mempunjai A.M.S. afd. A, di Kota lain tidak ada.

 Oleh karena itu maka pada djaman Djepang Kota Jogjakarta mempunjai Guru bangsa Indonesia bekas Guru A.M.S. afd./A.

 Setelah sekolah-sekolah landjutan di Jogjakarta dibuka kembali pada permulaan tahun sekolah 1942—1943 (djaman Djepang) bagian A dan B dipersatukan lagi, selandjutnja disebut S.M.T.

 Pemimpin pertama: R.J. Katamsi, lalu R. Sugardo, Dr. Prijono djuga telah pernah memimpin S.M.T. tersebut.

 Perubahan A.M.S. mendjadi S.M.T. itu berarti suatu kemunduran, sebab baik bagian A, maupun bagian B, mata peladjaran sangat merosot.

 Pada permulaan djaman Kemerdekaan bagian A dipisahkan dari bagian B dengan maksud untuk memperbaiki bagian A.

 S.M.A./A. diberi gedung di djalan Pakem, murid-muridnja berasal dari murid-murid bagian A dari S.M.A./A. II di Pagelaran. Semua ada 7 kelas.

 Sehabis pendudukan, achir 1949 dengan usaha Sdr. Sugardo jang diberi tugasoleh Sri Sultan sebagai Koordinator Keamanan, sekolah-sekolah kita jang pada masa pendudukan ditutup, dapat dibuka lagi, S.M.A./A pun tidak ketinggalan.

 Ketjuali beberapa orang Guru tetap, misalnja A.T. Djaelani, Kuntjoro, Padmopuspito, Duliman, Subroto dan Bakri Siregar, djuga mendapat bantuan tenaga-tenaga istimewa misalnja: Mr. Njonjah Prijono (Isteri Dr. Prijono) Nj. Suriadarma, Nj. Efendi Saleh dan lain-lain.

 Murid-muridnja selalu bertambah-tambah, karena kebandjiran murid-murid asal dari S.M.A./A. Negeri atau Partikclir dari tempat-tempat lain. Untung mudah pula mendapat bantuan tenaga-tenaga Guru baru ja'ni Sdr. Subadio Sastrasatomo, Maramis, Mr. Im. Supomo, Mr. Nitidipura, Mr. Suhadi, Drs. Sutjipto, Prof. Dr. Prijono sampai saat pindahnja ke Universitas Indonesia di Djakarta masih tetap memperhatikannja. Gambar „Sambayadjujowati” lukisan Bali, ukuran besar sekali, satu-satunja perhiasan dinding sekolah itu, djuga hadiah dari beliau.

 Tidak lama kemudian terbentuk lagi S.M.A/A II, karena sangat dibutuhkan oleh masjarakat.

 Sedjak pertengahan tahun 1950 setelah keadaan agak normaal, diadakan perubahan pemimpin, ialah Sdr. Mardowo (sekarang di Kantor Kementerian) diganti Sdr. Sunarsohaditjaroko: setelah ia meneruskan peladjarannja ke London, diganti oleh Sdr. Tio Kiem An, achirnja dalam tahun 1952 dipimpin oleh directeur jang sekarang, R.M. Sutardi dari Inspeksi Pusat S.MLA.

 Pada tahun 1953 S.M.A./A. I. berkelas 11 buah, gurunja tetap 13 dan tidak tetap 19 orang.

90