Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/127

Halaman ini tervalidasi

Madrasah jang tersebut diatas ini buah usaha: golongan Muhammadijah. Pendidikan dan Pengadjaran jang bersifat madrasah-madrasah itu tersebar dikampung-kampung dalam Kota Jogjakarta.

Lain dari pada itu ada pula Madrasah Landjutan Atas (putera) jang diusahakan oleh para keluarga Kantor Urusan Agama Daerah Istimewa Jogjakarta, didirikan pada bulan Agustus 1945 dimuka Masdjid Besar, dengan nama Madrasah Menengah Tinggi (M.M.T.) dibawah pimpinan Sdr. H. Faried Ma'ruf, direktur jang semula Drs. Sulaiman. Dalam M.M.T. jang sangat dipentingkan pendidikan dan peladjaran Agama Islam, disamping peladjaran S.M.A./A. Tama peladjarannja 4 tahun terhitung kelas pendahuluan. Dalam daftar mata peladjarannja ditegaskan bahwa peladjaran Agama 50%, dan umum 50%. Hasil dari M.M.T. tiap-tiap tahun para peladjarnja jang menempuh: dan lulus dalam udjian penghabisan S.M.A./A. Negeri mula-mula 30%, tahun kedua 40%, dan tahun ketiga 60% dan pada achir-achir tahun ke-empat 50%. Kebanjakanpeladjar-peladjar jang lulus itu masih meneruskan peladjarannja ke Perguruan Tinggi Universitas Negeri Gadjah Mada, di Jogjakarta.
U.I.I. (partikelir) di Jogjakarta.
P.T.A.I.N. (Negeri) di Jogjakarta dan
Perguruan Tinggi Islam di Djakarta.

PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI GADJAH MADA
(berdiri pada: 19/12-1949).

Pada tanggal 24 bulanl tahun 1946 digedung S.M.T. (Sekolah Menengah Tinggi) sekarang diganti nama S.M.A. Kotabaru Jogjakarta, diadakan pertemuan dari beberapa tjerdik pandai perlu merundingkan hal-hal kemungkinan mendirikan Balai perguruan Tinggi (Universitas) partikelir di Jogjakarta.

Jang mendjadi Promotornja jaitu:
Mr. Boediarto.
Ir. Marsito.
Dr. Prijono dan
Mr. Soenarjo (Jogjakarta).

Sebagai hasil pertemuan itu, dibentuk Panitya lengkap jang beranggauta 32 orang, Ki Hadjar Dewantara ditundjuk sebagai Ketua, Mr. Soenarjo sebagai penulisnja.

Ketjuali itu didirikan Jajasan, jang bertugas „Mendirikan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada”, diurus oleh:
Mr. Boediarto sebagai Ketua.
Dr. Soekiman sebagai Wakil Ketua.
Dr. Buntaran sebagai penulis.
Dr. Soeharto sebagai Bendahari.

Sedang anggauta-anggautanja B.P.H. Bintara, H. Faried Ma'ruf, Mr. Mangkujudo, K.R.T. Notojudo, K.H.P. Nototaruno dan Prof. Ir. Rooseno.

Djuga dibentuk Dewan Kurator, dengan Sri Sultan sebagai Ketua, dan Ki Hadjar Dewantara sebagai Wakil Ketua.

Sesudah semua persiapan selesai maka pada tanggal 3 Maret 1946 di Gedung K.N.I. Malioboro diadakan pertemuan resmi untuk mengumumkan berdirinya Balai