Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/129

Halaman ini tervalidasi

Riwajat Fakultas Techniek.

 Fakultas ini jang dibuka di Jogjakarta lebih dulu dari jang lain-lain.

 Sesudah tentara Belanda menjerah kepada tentara Djepang pada 7 Maret 1942, maka semua Perguruan Tinggi dari Pemerintah Hindia Belanda ditutup.

 Dua tahun sesudah tentara Djepang masuk di Indonesia, maka sekolah Techniek Tinggi di Bandung dibuka lagi pada tanggal 1 April 1944, dinamakan Koo Gyoo Dai Gakoo dengan bagiannja:

 a. Civil, b. Kimia, c. Listrik dan Mesin.

 Tetapi sesudah Djepang menjerah kepada sekutu, dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaannja, maka para Mahasiswa pada tanggal 17 Agustus 1945 di Bandung melutjuti guru-guru bangsa Djepang dan menahan mereka dirumahnja masing-masing. Sedjak itu urusan Sekolah Tinggi Techniek dipegang oleh bangsa Indonesia. Pimpinan dipegang oleh Prof. Ir. Roosseno dan dibantu oleh Ir. Gunarso, Ir. Suwandi Notokusumo, Ir. Sunarjo dan Sutan Muchtar Abidin. Kuliah-kuliah diberikan terus, tetapi dibulan Oktober 1945 Inggris jang dibontjengi tentara Belanda menjerbu Bandung, jang menjebabkan suasana mendjadi sangat hangat, bahkan didalam kota sudah banjak tembak-menembak antara tentara kita dan tentara sekutu.

 Mulai bulan Nopember 1945 kuliah dibubarkan, meskipun Kantor administrasinja dibawah Sutan Mochtar Abidin dan Ir. Sunarjo masih berdjalan terus.

 Pada tanggal 6 Djanuari 1946 kantor itu dipindahkan ke Jogjakarta atas pimpinan Prof. Ir. Roosseno, Ir. Sunarjo dan Ir. Suwandi Notokusumo. Mereka menghubungkan diri dengan Panitya pendirian Jajasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada.

 Pada suatu rapat dengan Panitya tersebut, tidak terdapat persesuaian faham, karena Panitya tersebut tetap bermaksud akan mendirikan Perguruan Tinggi Partikelir, sedang Prof. Ir. Roosseno cs. telah memperoleh perintah dari Kementerian Pendidikan Pengadjaran dan Kebudajaan untuk membuka Sekolah Techniek Tinggi Negeri di Jogjakarta, jang dapat diselenggarakan dan dibuka mulai pada tanggal 17 Februari 1946 digedung S.M.A. Mula-mula pimpinannja dipegang oleh Prof. Ir. Roosseno, kemudian diganti oleh Prof. Ir. Wreksodiningrat pada tanggal 1 Maret 1947.

 Mahasiswa jang dapat meninggalkan Bandung, dapat meneruskan peladjarannja di Jogjakarta dan dapat menempuh udjian Insinjur untuk pertama kalinja dibulan Oktober 1946.

 Karena penjerbuan Belanda pada 19 December 1948 Sekolah Techniek Tinggi di Jogjakarta ditutup. Didalam suasana jang menjedihkan dan membahajakan, alat-alat jang berharga sedikit-demi sedikit diselamatkan oleh Pemimpin dan Mahasiswa-mahasiswa.

Fakultit Farmasi, Fakultit Pertanian, Fakultit Kedokteran Gigi dan Fakultit Kedokteran Hewan.

Perguruan Tinggi di Klaten mendjadi pendorong hasrat pembangunan dari beberapa djurusan jalah dari Kementerian Kesehatan untuk mendirikan Fakultas Farmasi, dan dari Kementerian Kemakmuran untuk mendirikan Fakultas Pertanian di Klaten dan kedua-duanja dibuka pada 27 September 1946.

Didalam mendirikan Fakultas Pertanian dapat ditjatat bahwa jang memberi spirit jalah Ir. Goenoeng Iskandar.103