Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/139

Halaman ini tervalidasi

kesenian-kesenian Daerah dan dengan begitu mentjiptakan kesenian-kesenian nasional. Achir-achir ini rombongan-rombongan mahasiswa telah melawat kelain daerah untuk mempertundjukkan hasil usaha kesenian mereka.

Sebagai orang-orang terpeladjar mahasiswa lebih mengetahui kebudajaan-kebudajaan asing daripada rakjat biasa.

Usaha orang-orang diantara mereka untuk mengoper unsur-unsur kebudajaan -asing (misalnja: perplontjoan, dansah dan "beautycontest") tanpa memperhatikan faktor-faktor sosial-psychologis ada kalanja menimbulkan reaksi dari masjarakat Jogjakarta.

Pengaruh dalam lapangan Ekonomi.

ADANJA Universitas jang mengeluarkan sedjumlah besar uang untuk penjelenggaraannja dan adanja ribuan peladjar serta mahasiswa jang berasal dari luar daerah Jogjakarta, dan jang masing-masing mendatangkan uang untuk membeajai keperluan hidup mereka sehari-hari merupakan tambahan mata-pentjaharian bagi penduduk Jogjakarta. Sebaliknja dengan tambahnja djumlah konsumen itu barang-barang kon-sumen di Kota Jogjakarta pada umumnja mendjadi agak lebih mahal kalau diban-dingkan dengan di Kota-kota lain jang berdekatan.

Pengaruh dalam lapangan Politik.

DENGAN adanja Universitas Jogjakarta merupakan tempat pertemuan bagi ribuan pemuda dan pemudi dari pelbagai suku bangsa. Pergaulan dalam Universitas, dalam asrama, dalam perkumpulan-perkumpulan mahasiswa, dalam matjam-matjam hiburan dan olah-raga, serta perkawinan antar-suku merupakan faktor-faktor jang penting dalam memperkuat persatuan bangsa.

Jogjakarta jang mendjalankan peranan amat penting dalam revolusi, Universitas Gadjah Mada dengan mahasiswanja jang nanti akan mendjadi pemimpin-pemimpin dalam masjarakat dan pemerintahan, merupakan suatu sumber potensi politik jang ta' dapat diabaikan. Maka dari itu tidak akan mengherankan kalau party-party politik mentjoba meluaskan pengaruhnja dikalangan mahasiswa; tidak mengherankan pula, andaikata potensi jang berpusat pada Universitas tidak selaras dengan tudjuan sesuatu kekuatan politik dari luar, maka kekuatan politik ini menghambat perkembangan Universitas.

Sungguhpun dalam kalangan mahasiswa ada penggolongan-penggolongan jang mentjeraikan matjam-matjam aliran politik, kehidupan politik para mahasiswa bersifat tenang, berkat suasana kepartaian di Jogjakarta, dimana party-party hingga kini lebih mengutamakan kerukunan daripada peruntjingan pertentangan; pula berkat terasanja ada ,,Gezag" dari Pemerintah di Daerah ini, jang terkenal sebagai daerah aman.

Teranglah, bahwa hubungan dan pengaruh timbal-balik antara Universitas

Gadjah Mada dan masjarakat - terutama masjarakat Jogjakarta - ada. Hubungan itu akan lebih erat lagi kalau Universitas, dengan tenaga-tenaganja pengadjar, tenaga-tenaganja ,,research" dan mahasiswa-mahasiswaaja lebih memperhatikan soal-soal kemasjarakatan dan Pemerintahan dan lebih aktip dari pada serta ikut serta mentjoba memberikan peajelesaian kepada masalah-masalah itu, jang semakin lama semakin terasa. Betul pada waktu sekarang sudah ada titik-titik pertemuan dan saling membantu

111