antara instansi-instansi Pemerintahan dan organisasi-organisasi sosial disatu fihak dan Universitas dilain fihak; betul sudah diadakan pelbagai ,,research" misalnja dalam lapangan agraria, pertanian, pembangunan desa, ekonomi desa, hukum adat d.l.l.: akan tetapi titik-titik pertemuan itu dapat diperbesar dan ,,research" tadi dapat diperluas dan diperhebat; sehingga hubungan antara Universitas Gadjah Mada dan rakjat tetap terpelihara, bahkan dipererat.
Memang, pekerdjaan jang besar dan mulia jang diharapkan dari Universitas Gadjah Mada, suatu Universitas jang bermasjarakat. Dalam amanatnja Wakil Presiden Hatta berpesan, bahwa dalam pertumbuhan masjarakat kita sekarang dimana masjarakat kita tumbuh dalam segala lapangan penghidupan sosial dan kebudajaan, orang-orang tidak sadja berkehendak agar Universitas-universitas memperhatikan masalahnja setjara dalam-dalam, tetapi djuga masjarakat mengharapkan agar Universitas dapat djuga memberikan pimpinan dan petundjuk.
Menteri Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudyayaan Sarina Marigunpranoto, selain menjatakan kechawatirannja akan kemungkinan hilangnja sifat kepribadian bangsa kita berhubung dengan pengaruh kebudajaan asing, jang semakin lama semakin kuat, mengemukakan djuga bahwa Universitas harus sudah dapat membajang-bajangkan bagaimana gerangan pertumbuhan generasi kita jang akan datang. Universitas harus merupakan sumber inspirasi bagi hidup kebudajaan nasional.
Memang masuknja dan pengaruhnja kebudajaan-kebudajaan asing merupakan tentangan ("challenge") jang kuat bagi kita. Letak geografis daripada Daerah Jogjakarta, tradisi kebudajaan jang masih tebal daripada daerah ini, pulaa penduduknja jang homogeen, memberikan kesempatan jang baik sekali bagi Universitas Gadjah Mada untuk menjiapkan djawaban ("Responsa") jang tepat bagi bangsa Indonesia seluruhnja.
Universitas Gadjah Mada sanggup memikul beban jang berat dan mulia ini; dan Universitas jakin akan dapat menunaikan tugas itu sebagaimana diharapkan. Berhubung dengan itu Universitas mengharapkan agar diberi perlengkapan jang tjukup, baik jang berupa tenaga intelekt maupun jang bersifat materieel.
––––––
112
