Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/196

Halaman ini tervalidasi

Gedung kediaman Residen, Masdjid besar dan Masdjid Kota-gede, gedung-gedung kediaman Belanda dibelakang Benteng Vredesburgh.
Gedung kediaman Residen jang mendjadi kurban gempa itu, letaknja ada diudjung Kota Jogjakarta sebelah Barat-Laut, ditepi djalan besar dari Magelang.

1872. 2 Maret, djalan kereta-api N.I.S., djurusan Semarang — Jogjakarta mulai dibuka dengan resmi. Letak setasiunnja di Lempujangan.

1876.   Mulai berlakunja Pengadilan „Griminele of gemengde zaken”.

1887. 2 Mei, hubungan kereta-api S.S. ke Djawa-Barat mulai dibuka.

1890.   Penerangan gas mulai dibuka. Kantor pusatnja ada di Patuk.

1897. 17 Agustus, sekolah tjalon Guru (Kweekschool), jang terkenal djuga dengan nama Sekolah Radja, mulai dibuka oleh Gubermen Belanda.

1903.   Mulai berlakunja Pengadilan tersendiri untuk para Putera-sentana Sri Sultan Hamengku Buwono.

1908.   Lahirnja Budi Utomo, atas usahanja marhum Dr. Wahidin Sudirohusodo dan kawan-kawannja. Marhum Kiai Hadji Achmad Dahlan termasuk djuga seorang diantara pendiri Budi Utomo.
Inilah perkumpulan politik jang tertua dalam daerah Hindia Belanda.

1912.   Dari pihak ahli-ahli kesenian, didirikan perkumpulan Habiranda, ialah sematjam kursus pedalangan.
18 Nopember, lahirnja perkumpulan Muhammadijah, atas usahanja Kiai Hadji Achmad Dahlan dan kawan-kawannja. Beliau termasuk djuga seorang diantara pendiri Budi Utomo.

1917.   Perusahaan listrik mulai melebarkan sajapnja didalam kota, dengan perlahan mengoper kedudukan perusahaan gas. Peralihan ini selesai pada tahun 1921.

1918.   Waterleiding jang sedjak lama sudah mengalir kedalam benteng Vredesburgh, diperluas untuk umum, terutama berhubung dengan pembangunan kampung-kampung Belanda di Kota-baru.
17 Agustus, oleh ahli-ahli seni tari, didirikan perkumpulan Kridabeksa-wirama, memberi peladjaran tari-tarian Djawa.

1922. 3 Djuli, lahirnja Taman-Siswa, atas usahanja R.M. Suardy Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara) bersama-sama dengan kawan-kawannja jang sepaham.

1925. 22 Pebruari, lahirnja P.P.K.D. kemudian dirubah mendjadi P.P.K.I.. Sedjak lahirnja Republik Indonesia, nama itu diganti mendjadi P.K.R.I. dan kemudian „Partai Katolik”.

1927.   R. Tagore, pendiri dan pemimpin Shanti Nikctan di India, berkundjung di Jogjakarta, selain beliau bersilaturachmi ke Keraton dan ke Pura Paku-alaman, djuga berkundjung ke Padepokan Taman Siswa.

1928. 22 sampai 25 Desember, dilangsungkan konggres Wanita seluruh Indonesia jang pertama, dihadiri oleh berbagai organisasi Wanita.
Dalam konggres itu antara lain diputuskan bahwa sedjak itu hari 22 Desember, didjadikan Hari Ibu, jang harus diperingati setiap tahun.156