Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/203

Halaman ini tervalidasi

5 Agustus, berkenaan dengan clash pertama jang didjalankan oleh Belanda pada 21 Djuli 1947 di Djawa Timur, atas usaha Sri Sultan Hamengku Buwono IX, diterbitkan harian darurat, bahasa Djawa, terbit pada tiap-tiap pagi, disiarkan keseluruh Djawa Tengah dengan tjuma-tjuma. Harian itu namanja Mataram, diasuh oleh para Wartawan dan beberapa orang pegawai Penerangan, staf redaksinja dipimpin oleh Wartawan Darmosugito, dan tehniknja oleh wartawan Pitojo Ds. Semuanja tan pa honorarium. Isi Mataram jang terutama untuk memberikan penerangan tentang perdjuangan kita pada masjarakat, berdasarkan berita-bcrita radio dari luar negeri jang mengabarkan pandangan dunia Internasional atas perdjuangan Republik Indonesia. Selain itu djuga untuk menentang propaganda dan berita-berita jang disiarkan oleh harian Nanggolo jang diterbitkan oleh orang-orangnja van der Plas (dari Djawa Timur), jang tersiar disegenap pendjuru. Mataram tiada diterbitkan lagi setelah ada persetudjuan Renville.
26 Agustus, kiriman obat dari India tiba, dihantarkan oleh Dr. P.L. Nirula, Dr. Ee. Senda, Dr. S.K. Rey.
30 Agustus, lahirnja Internationale Brigade, dibawah pimpinan Abdulmazid Khan (India), Dr. Estrada (Pilipina), Tony Wen (Tionghoa) dan Adnan (Malaya).
10 Nopember, Badan konggres Pemuda Republik Indonesia mengandjurkan supaja hari 30 Nopember diresmikan mendjadi „Hari Pahlawan”.
28 September, „Panitya enam Konsul” jang terdiri dari Konsul-konsul Amerika, Inggris, Tiongkok, Perantjis, Australia, Belgia, di Djakarta, tiba di Ibukota Jogjakarta.
29 Oktober, 3 orang anggauta K.T.N. dengan stafnja sama mengundjungi Jogjakarta.
11 Nopember, perubahan Kabinet, Masjumi mulai turut mengambil bagian.
1948.
11 Djanuari, K.T.N. mulai mengadakan perundingan untuk penghentian tembak-menembak.
23 Djanuari, Kabinet Amir Sjariffudin djatuh. Presiden menundjuk supaja Wk. Presiden Hatta membentuk Kabinet baru. Kemudian beliau duduk sebagai P.M. dalam kabinet baru itu.
24 Djanuari, lahirnja I.P.P.I. ialah gabungan dari berbagai matjam organisasi peladjar.
8 Pebruari, Misi Negara Indonesia Timur, jang dipimpin oleh Mononutu tiba di Jogjakarta.
17 Maret, gerakan pembrantasan „buta huruf” diresmikan oleh Presiden dengan upatjara besar-besaran di Alun-alun.
26 April, sidang B. P. KNIP. menerima usul „penghapusan peraturan tanah konversi”.
29 Djuni, Pemerintahan Kata Jogjakarta dioper oleh Pemerintah Militer. Pemerintah Militer Kata berachir pada bulan Agustus 1950.

11 Agustus, Suripno, (seorang pemuda berasal dari Klaten, jang sebelum perang dunia kedua, dibiajai oleh Studiefonds Kasunanan (Surakarta) untuk meneruskan peladjarannja ke Negeri Belanda, tetapi kemudian ia meninggalkan

161