Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/207

Halaman ini tervalidasi

memberi kesempatan kepada Rakjat, jang penuh sesak disepandjang tepi djalan, menjampaikan hormatnja.

10 Djuli, Mr. Sjafrudin Prawiranegara, Mr. Loekman Hakim, tiba di Ibukota dari Sumatera.
Djendral Besar Soedirman kembali dari daerah pedalaman, dimana beliau memimpin Gerilja. Sungguhpun didalam keadaan sakit pajah, tetapi semangatnja masih tetap sebagai badja.

13 Djuli, Mr. Susanto Tirtoprodjo dan Susilowati, keduanya anggauta B.P. KNIP datang dari Daerah Gerilja. Mr. Sjafudin Prawiranegara menjerahkan mandaatnja kepada Presiden Sukarno.

14 — 18 Djuli, konperensi pemuda seluruh Indonesia, jang mengambil bagian 28 orgamisasi pemuda.

15 Djuli, Mr. Kosasih dikirim oleh Ketua B.F.O. ke Jogjakarta, untuk membitjarakan tentang kesulitan-kesulitan berkenaan dengan bakal berlangsungnja konperensi Antar Indonesia.

16 Djuli, rombongan Pemerintahan Daerah Istimewa Jogjakarta, dengan dipimpin oleh Sri Pakualam VIII melakukan penindjauan ke daerah-daerah pedalaman.

17 Djuli, Dr. van Royen, Ketua Delegasi Belanda, datang untuk menghadap Presiden Sukarno.
Di Gedung B.P. KNIP, Komd. Wehrkreise, menjerahkan tugas keamanan Negara kepada Polisi Negara R.I.

  • Djam malam jang semula mulai djam 20 sampai djam 5 pagi, diundur mulai djam 22 sampai djam 5 pagi.
  • Utusan-utusan B.F.O. jang akan mengundjungi konperensi Antar Indonesia sudah mulai datang.

19 Djuli, resepsi pembukaan konperensi Antar Indonesia.

20 Djuli, 13 orang tahanan politik tiba di Ibukota Jogjakarta: Mr. Subardja, Mr. Iwa Kusuma Sumantri, Dr. Tjooa Siek Ien, Ir. Thajib, Siauw Giok Tjwan, Adam Malik, Sajuti Melik, Maruta Nitihardja, Pujung Siregar, M. Djoni, Abikusno Tjokrosujoso, A. Oudus.

21 Djuli, perhitungan djiwa seluruh daerah, dilakukan dengan serentak.

  • Penjerahan resmi barang-barang textiel sumbangan dari N. I. T. kepada Menteri Kasimo, barang-barang sumbangan itu beratnja 50 ton.

22 Djuli, konperensi Antar Indonesia, antara lain telah mengambil putusan:
menjetudjui R.I.S. memakai bendera „Sang Merah Putih” lagu kebangsaan „Indonesia Raya”, dan memakai bahasa persatuan „Bahasa Indonesia”.

24 Djuli, Persatuan Istri Tentara dipimpin oleh Nj. Hidajat, menghadap Sri Sultan Hamengku Buwono IX, untuk melahirkan terima kasihnja atas djasa-djasa Sri Sultan Hamengku Buwono IX selama memegang pimpinan keamanan.

26 Djuli, pertemuan antara Delegasi R.I. dengan Delegasi Belanda, membitjarakan pelaksanaannja „Penghentian tembak-mcnembak”.

  • Djam malam tidak lagi dimulaikan djam 22 sampai djam 5 pagi, tetapi mulai djam 24 sampai djam 5 pagi.

165