Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/209

Halaman ini tervalidasi

17 Desember, penobatan Presiden R.I.S. di Sitinggil Jogjakarta .

20 Desember, Presiden Sukarno menundjuk kepada Drs. Moh. Hatta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Anak Agung Gede Agung clan Sultan Hamid II, untuk membentuk Kabinet R.I.S. baru.

23 Desember, Delegasi Indonesia jang terdiri: Drs. Moh. Hatta, sebagai Ketua, anggauta-anggautanja Sultan Hamid II, Mr. Sujono Hadinoto, Dr. Suparmo, Mr. Dr. Kusumaatmadja clan Prof. Mr. Dr. Soepomo, berangkat ke Negeri Belanda untuk menerima pengembalian Kedaulatan Republik Indonesia.

  • Delegasi Indonesia jang i:erdiri dari: Sri Sultan Hamengku Buwono IX,

sebagai Ketua, anggauta-anggautanja : Anak Agung Gede Agung, Mr. Kosasih clan Mr. Moh. Roem untuk rrtenerima pengembalian Kedaulatan Republik Indonesia dari Wakil Agung Mahkota, di Djakarta.

27 Desember, Mr. Asaat di1antik mendjadi acting Presiden Republik Indonesia, berkedudukan di Jogjakarta.

28 Desember, dalam amanatnja jang diutjapkan pada rapat samodera jang diadakan di Alun-alun, Presiden Sukarno antara lain mengatakan bahwa: ,,Jogjakarta mendjadi termasjhur oleh karena djiwa kemerdekaannja. Hiduplah terus djiwa kemerdekaan itu".

  • Presiden Sukarno clan lain-lain Pemimpin Negara, berangkat ke Djakarta, clan sedjak itu Kota Jogjakarta kembali mendjadi Kotapradja lagi.