Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/5

Halaman ini tervalidasi

Kata pengantar.

PADA tanggal 7 Oktober 1956 Kota Jogjakarta-kota jang kerapkali disebut kota-perdjuangan dan kota-kebudajaan mentjapai usia genap 200 tahun.


Selama 2 abad itu Kota Jogjakarta telah mengalami dan menjaksikan banjak perubahan-perubahan, kedjadian-kedjadian dan peristiwa-peristiwa penting jang oleh sebagian besar dari penduduk Kota Jogjakarta sendiripun mungkin tidak semuanja diketahui. Apa jang mereka ketahui didapatnja dari tjeritera-tjeritera orang dari mulut kemulut jang seringkali sangat subjektief dan kadang-kadang satu sama lain bersimpang-siur.


Dalam mentjeriterakan sedjarah kotanja sendiri, kebanjakan orang hanja menuturkan rentetan kedjadian-kedjadian jang dapat dibanggakan sadja dengan tidak mengingat manfaatnja mengetahui suatu riwajat atau sedjarah kota, daerah atau bangsanja sendiri jang sewadjarnja, walaupun mungkin disana-sini ada peristiwa-peristiwa jang merupakan halaman-hitam. Tidakkah dengan mempeladjari sedjarah kita sendiri, kita dapat melangkah kearah kesempur- naan dihari depan?


Atas pertimbangan itu, maka dalam memperingati usia Kota Jogjakarta genap 200 tahun, Panitya-Peringatan telah memutuskan untuk menerbitkan Buku-Peringatan jang berisi sedjarah Kota Jogjakarta sebagai usaha untuk memberikan sesuatu kepada anak-tjutju kita dengan maksud agar supaja mereka dapat memetik peladjaran jang sebaik-baiknja.


Dengan susah-pajah berhasillah usaha itu, walaupun hasilnja oleh Panitya sendiri diakui kurang sempurna. Sedjak semula Panitya memang telah menduga, bahwa usahanja akan terbentur pada beberapa kesukaran. Waktu persiapan jang hanja enam bulan lamanja itu dirasa sungguh sangat kurang.


Berhubung dengan itu Panitya selalu bersedia menerima kritik-kritik dan usul-usul untuk menjempurnakan penerbitan berikutnja.


Adapun buku ini dapat diterbitkan tepat pada hari-peringatan ini, itu adalah berkat kegiatan para Saudara jang dengan tulus ichlas telah membantu Panitya untuk menunaikan tugasnja, a. l. para pengarang jang tidak mengenal pajah dan lelah, para pemimpin Radya-Pustaka di Surakarta dan Panitya - Kapudjanggan di Jogjakarta, masing-masing dengan stafnja jang senantiasa bersedia memberikan bahan-bahan, para anggauta Komisi-Peneliti dan last but not least" Pertjetakan-Kanisius jang dalam waktu singkat mampu menjelesaikan tjetaknja.


Achirnja Panitya mengharap mudah-mudahan buku ini dapat memberikan sumbangan jang bermanfaat bagi masjarakat pada umumnja dan generasi jang akan datang pada chususnja.


Jogjakarta, 7 Oktober 1956.

Danitya - Peringatan

Kota Jogjakarta 200 tahun.

Sub Panitya - Penerbitan.