Halaman:Kota Jogjakarta 200 Tahun (1956).pdf/93

Halaman ini tervalidasi

Mangkubumen itu dihapuskan, mungkin disebabkan K.G. Pangeran Adipati Arja Mangkubumi sangat besar hasratnja (kasengsem Djawa) membuat keris dan tumbak lagi mempeladjari ilmu Agama Islam dari para alim-ulama sekitar daerah Keraton Jogjakarta.

  1. Suranegaran (sekarang milik K.R.T. Purwodiningrat). Gedung sekolah Suronegaran ini sebuah bangunan tersendiri, pada halaman muka disebelah timur. Sekolah ini seolah-olah diawasi oleh Bupati Kawedanan Ageng (Bupati Pepatih Kadipaten), bergelar Kangdjeng Raden Tumenggung Suronegoro.
  1. Judonegaran (sekarang untuk Fakultas Sastra). Sekolah ini ada diruangan tersendiri sebelah muka pendapa, disebelah Timur pintu (régol). Sekarang dipergunakan kantor Mantri Pamong Pradja Gondomanan. Sekolah Judoncgaran ini dipangku oleh Bandara, pemimpin Kewadanan Ageng Reh Kori, ialah suatu badan Pemerintahan Kasultanan jang merupakan penghubung antara Keraton dengan Resident.
  1. Menduran. Semula sekolah ini ada dalam lingkungan tjepuri (halaman) Kepatihan Danuredjan. Sudah mendjadi adat naluri (tradisi) barang siapa mendjadi Pepatih Karaton Jogjakarta dengan resmi berganti nama: Danuredja. Djadi terang bahwa Danuredjan itu rumah dinas bagi Pepatih di Jogjakarta. Bilamana dan apa sebabnja sekolah Danuredjan itu dipindah tempatnja kekampung Menduran, tidak dapat diketahui. Sekolah Menduran ini ada disebelah timur kantor P.P. dan K. Daerah, dan disebelah barat langgar Kalimantan.
  1. Djajengbratan. Sekolah ini ada dikampung Panembahan. Bernama sekolah Djajengbratan sebab bertempat dirumah R.M. Djajengbrata. Gedung sekolah Djajengbratan itu peninggalan rumah Kangdjeng Pangeran Panembahan jang hidup pada masa pemerintahan H.B.V. Sekolah ini sepatutnja mendapat pudjian lebih dari pada sekolah-sekolah jang sedjaman, karena Sekolah Djajengbratan adalah:
    1. didirikan sendiri.
    2. dirumah sendiri.
    3. dikerdjakan sendiri.
    4. dikepalai sendiri.
    5. diawasi sendiri, dan
    6. terkenal sendiri, sebab peladjaran bermutu tinggi, sehingga djumlah muridnja jang terbanjak diantara sekolah partikelir jang lain.

    Sekolah Djajengbratan ini terletak disebelah timur Kadaton (Istana).


Kemendaman. Sekolah ini bertempat disebelah selatan Benteng Keraton, dari Plengkung Gading kearah selatan. Kata Kemendaman, berasal dari kata komendan, jang selandjutnja berubah mendjadi kemendam berarti tempat (rumah) Kemendam.

Dalam sedjarah diterangkan, bahwa Keraton Jogjakarta itu sedjak berdiri mempunjai badan Angkatan Perang jang terdiri 9 bendera (divisi).

Seluruh Angkatan Perang itu dipimpin oleh seorang Penglima jang berkedudukan Bupati Pradjurit, itulah jang dimaksudkan Kemendam (Komandan). Semula Angkatan Perang ini besar, kuat dan tegak dan lagi berdisiplin, hingga dapat disebut Angkatan Perang Kebangsaan (lihat Babad Gianti). Tetapi karena akibat dari timbulnja beberapa peristiwa, lambat-laun Angkatan Perang Jogjakarta diperlemah, achirnja hanja

merupakan monument (peringatan) hidup atau mendjadi adat-naluri belaka,

73