Halaman:Ksatrya.pdf/31

Halaman ini belum diuji baca

TJINTA.

KETJINTAAN saja kepada negeri saja lebih besar daripada anak saja sendiri. Anak2 saja dapat saja korbankan, tetapi saja tidak mau membiarkan nege- ri India dibelenggu negeri lain", demikianlah suara jang didengungkan oleh seorang Ksatrya Wanita India Njonja S.K. Gobindaraju, di Kualalumpur jang dengan ridla ichlas sudah menjerahkan dirinja kepada tentara kebangsaan India.

Tjinta, ialah jang mendjadi dorongannja wanita utama tersebut. Memang tjintalah jang harus mendjadi sendi segala perbuatan, segala tindakan, segala gerakan. Tjinta harus mendjadi pokok-pangkal sehari-hari, dirumah, di- masjarakat, dipekerdjaan, demikianlah djika tindakan, perbuatan dan gerakan tadi menginginkan hasil sepenuh- nja. Tindakan, perbuatan atau gerakan jang tiada sendi tjinta mustahil akan menumbuhkan manfaat.

Tetapi tidak mudahlah orang memfi'ilkan tjinta itu. Seperti didalam soal2 lain maka tjinta-pun mempunjai tingkatan 2. Tjinta ajam, tjinta-bebek, tjinta-kambing, pen- dek-kata, tjinta-chewan seumumnja, adalah beda dalam fi'ilnja dengan tjinta manusia. Dan tjinta manusia inipun dalam ukurannja bertingkat-tingkat. Tjinta antara isteri dan suami, adalah lain dengan tjinta antara anak dan bapak- nja, lain lagi dengan tjinta antara saudara dan saudara.

Sekarang kita terus mengupas seorang Ksatrya dan menebak ketjintaan seorang Ksatrya. Seorang Ksatrya, baik wanita maupun pria, adalah manusia istimewa, lain dari pada jang lain. Djadi barang tentu, tjinta ksatrya ada- lah istimewa, lain dari jang lain. Tjinta ksatrya lebih tinggi dari tjinta manusia biasa. Kalau orang biasa dalam mendja- tuhkan tjinta membutuhkan sekali adanja benda jang njata, jang dapat diraba dengan tangan dan melihat dengan ma- ta, maka tjinta seorang Ksatrya tidak lagi membutuhkan rabaan, dan tontonan mata.

Tjinta seorang Ksatrya adalah kekal, langgeng, tidak berobah, tidak beragu-2, tidak asal tjinta sadja. Ketjintaan Ksatrya mempunjai arah, mempunjai tudjuan jang amat halus, jang tidak dapat ditebak dengan tangan, diintjer dengan mata-kasarnja. Ksatrya adalah tjinta kepada

Tuhan. Ini bukan karena ia takut, atau menderita kesu-

35