BAKTI
BAKTI = MEMBERI. Djadi tidak minta2, tidak meng- harap2. Orang memberi, karena ada jang diberikan, djadi karena mempunjai. Tidak bisa memberi adalah satu tanda, bahwa orang tidak mempunjainja. Oleh sebab itu orang harus merasa bahagia kalau ia masih bisa memberi, tandanja ia masih punja.
Dalam hakekatnja segala sesuatu jang mendjadi kepu- njaan manusia itu tidak kekal. Ini djika ditilik dari djihat ,,manusia selaku kawula". Djika Kawula mempunjai apa2 maka sebenarnja karena ia sekedar diserahi untuk se- mentara waktu sadja, agar kemudian apa2 tadi dikem- balikan lagi, jaitu kepada Gustinja. Inilah sebabnja tadi dikatakan, orang harus merasa bahagia, ia bisa memberi. Suatu bukti, bahwa ia mendapat sebesar kepertjajaan dari Gusti untuk mendjaganja.
Dari Gusti kawula menerima dan kepada Gusti pula kawula memberi dengan ichlas. Gusti bersifat Tjinta-kasih. Kawula membalas dengan Bakti hendaknja dan dasar Bakti adalah tjinta-kasih pula.
Ksatrya pada hakekatnja adalah seorang jang sudah sanggup terus menerus memberi. Dan ia memang bisa memberi karena seorang Ksatrya adalah kaja-raja". Ia adalah Kawula sewutuhnja. Kawula jang sudah berting- kat istimewa, kawula jang sudah djudjur, sepi-pamrih, sudah ridla-ichlas, bisa pasrah, jang oleh karenanja sudah bisa bakti.