mengajukannya dan akan diproses dalam proses peradilan berikutnya.222
Terhadap aset yang berada di luar negeri, kasus yang paling dikenal adalah pengambilalihan harta kekayaan mantan Presiden Filipina yaitu Ferdinand Marcos di Swiss. Dalam hal ini, pemerintah Filipina mengajukan permohonan kepada bank di Swiss untuk membekukan segala rekening yang berkaitan dengan Marcos. Pemerintah Swiss memberikan respon yang positif dan dana sebesar US$ 658,175,373.60 ditransfer ke rekening pihak ketiga, dan pada akhirnya dikembalikan ke pemerintah Filipina untuk diambil alih.223 Isteri Marcos, Imelda Marcos dan beberapa orang lainnya yang memiliki kepentingan atas aset yang disita sempat mengajukan gugatan untuk membatalkan NCB Asset Forfeiture, namun hal tersebut tidak berhasil. Dalam keputusan atas gugatan tersebut, pengadilan kembali menegaskan peraturan yang telah baku di Filipina, yaitu proses peradilan NCB adalah in rem, perkara perdata, dan bukan pidana.224
C.3. Praktek Internasional Secara Umum
Sementara itu, dalam perkembangan terakhir di dunia internasional, penyitaan dan perampasan hasil dan instrumen
————
222 Ibid, hlm. 299.
223 Ibid.
224 Ibid. Dalam hubungan ini, Mark V, Vlasic & Gregory Cooper mengemukakan bahwa "kerusakan yang paling berbahaya adalah para pejabat level atas dan para pemimpin politik yang tidak hanya mengumpulkan kekayaan untuk kesenangan pribadi, tetapi juga menggunakan kekayaan mereka untuk mengamankan dominasi politik dan kekuasaan mereka seterusnya". Mark V, Vlasic & Gregory Cooper, "Fast Cash: Recovering Stolen Assets", http://www.americasquar terly,or/1901, Fall 2010, diakses tanggal 15 Desember 2011.
~127~