Halaman:Lawah-Lawah Merah (1875).pdf/14

Halaman ini telah diuji baca

12

bang mas, dan dia-orang poenja besi pengoekir dari wadja boeat taroh tjap atas oewang-oewang jang di toekar itoe.

Soedagar-soedagar soeda berdiri di moeka djandela roema akan bernanti kadatangannja orang-orang jang maoe berbelian.
Maka dengan menaro kira-kira orang jang meliat soedagar-soedagar itoe, terlebi orang-orang asing, sebab dia-orang memboedjoek pada orang masoek didalam tokonja, adjak minoem thee dan isap pipa, kaloe soeda maka dia paksa soeroe beli dia poenja barang-barang sembil bitjara dengan perkataän jang manis basanja sopaija orang djadi soeka berlanganan, maka itoe semoea djadi mendatangkan tertawa kras oleh sekalian orang jang liat itoe dan oleh tetangga-tetangganja.
Komedian dari pada itoe orang liat banjak pandita-pandita jang berdjalan masok ka roema sombahjang Foo, sahingga sama sekali itoe kabanjakan manoesia samoea moendoer kapinggir akan kasi loeas djalanan kapada satoe mantri policie, jang olehnja soeda melaloekan dengan tjamboeknja djikaloe tiada marika itoe maoe memboeka djalan.
Waroeng-waroeng makanan soeda di atoer segala roepa diatas medjanja, disana ada toempoekan djeroek dan pisang, sedikit lebi djaoe ada sarang boeroeng dari poeloe Sadrona dan dendeng-dendeng tjoetjoet dari Bengala, koewé-koewé dan segala apa jang rasanja enak boeat di makan.
Di moeka satoe roema waroeng ada berdiri satoe orang besar dengan badan telandjang. Roepanja ada djelek. Ia itoe toekang potong babi nama Tchou. Soenggoe dia ini poenja badan koeroes tetapi dia ada koeat.
Moekanja boender dan di taboer dengan doea mata jang meletos ka loear, baserta bibirnja jang tebal roepanja seperti orang jang mesem selama-lamanja.
Anak-anak jang ada di djalanan besar tertawakan itoe toekang potong, tetapi dia-orang takoet padanja boekan terbilang, sahingga segala prampoean toekang masak soeka sekali bergoda dan kasi nama padanja Lawah-Lawah merah, maka sasoenggoenja itoe toekang potong djikaloe dia ada dengan pakeannja badjoe mera dan tangannja penoe darah mengangkat daging, kaliatan lebi seperti satoe lawa-lawa dari satoe toekang waroeng jang amat baik hati maoe melajani langanannja.

Itoe toekang potong dari gang toekang mas tiada mendjadi goesar djikaloe orang panggil padanja Lawa-Lawa banja bersoeka amat dan menggoda pada prampoean-prampoean jang panggil padanja sabagitoe. Hatinja Tchou tjinta pada prampoean-prampoean bagoes, maka dia bikin sabole-bole sopaija prampoean-prampoean dapat sajang padanja. Didalam 10 hari satoe kali dia soeroe tjoekoer kapalanja dan goeloeng sapoeter kepala dia poenja koentjir item. Djikaloe kerdjanja itoe soeda abis maka koentjirnja itoe dia kepang dengan benang soetra dan lepas kasi tergantoeng. Biasaja djikaloe dia berdjalan misti bawa pipa, pajoeng dan kipasnja. Itoe barang-barang jang terseboet terlebi itoe kipas, adalah pakean jang biasa pada bangsa tjina, sahingga satoe soldadoe pada sebela pedangnja ada tergantoeng satoe kipas. Dialah jang menoelis ini tjarita, ingat dirinja koetika ada didalam paprangan, soeda meliat satoe soldadoe stablan-tjina memasang mariam dan brenti sabantar boeat mengipas dirinja.

Tchou poenja kasoekaän djikaloe soeda abis kerdja dan toetoep waroengnja, maka dia pergi bermain kartoe ataoe bermain dam didalam satoe dari roema-roema thee dan nonton wajang jang kadang-kadang datang dari Canton main di pangoeng bamboe jang berdiri di tenga-tenga tana lapang Foun-si.

Toeroet orang poenja liat itoe Tchou adalah satoe toeknng waroeng saperti djoega lain orang, dan sebab dia tiada hati serong, dia djoeal daging baik dan tiada kikir pada orang miskin boeat kasi satoe mangkok thee, ma