Halaman:Limpapeh.pdf/27

Ada masalah saat menguji baca halaman ini

gungan dan Datuak Parpatiah Nan Sabatang bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin masyarakat dan Cadiak Pandai di Luhak Nan Tigo, di Balairung Sari. Banyak ikhtiar yang dilakukan namun tidak ditemui kerbau yang sepadan dengan kerbau lawan, Setelah payah berunding-runding akhirnya timbullah pikiran dari Cati Bilang Pandai. Cati Bilang Pandai adalah orang tua sekaligus penasihat Datuak Katumanggungan dan Datuak Parpatiah Nan Sabatang.

Menurut pendapat beliau kerbau besar itu dilawan saja dengan anak kerbau yang sedang erat menyusu. Sehari menjelang diadu, anak kerbau itu dikurung dan tidak diberi makan. Besok nya tentu ia akan haus dan lapar. Bila dilepaskan ia akan menCari induknya. Anak kerbau ini diberi bertanduk besi runcing dan tajam. Hal ini tentu saja disampaikan ke pihak lawan, bahwa tujuannya adalah untuk mengimbangi tanduk kerbau yang besar itu, Pada waktu kerbau sama-sama dilepaskan nanti anak kerbau kita menyangka kerbau itu induknya. Ia akan berlari mengejar. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi.

15