Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/24

Halaman ini telah diuji baca

„Tidak Lopeh-- biarlah kita lihat sadja keadaannja nanti! Kalau memang sudah ditakdirkan harus mati, biarlah aku mati untuk membela kebenaran !” kata Ho Ho dengan tegas.

Hati Hek Hay Kay Liong tambah terharu. tanpa disadarinja dua titik air mata telah menitik keluar mengaliri pipinja.

Seumur hidupnja baru kali ini dia mengeluarkan air mata! Sebagai seorang djago jang mempunjai nama besar didalam kalangan Kang-ouw, Hek Hay Kay Liong Auw Tik Kong tidak pernah mengenal perasaan takut dan ti- dak pernah mengenal perkataan mundur, dia paling tidak takut menghadapi kematian! Tetapi hari ini, entah kenapa, dia djadi begitu kuatir dan gelisah sekali akan keselamatan diri Ho Ho!

Ho Ho melihat dari mata pengemis tua itu mengalir air mata, tjepat-tjepat botjah ini mengulurkan tangannja menghapusi air mata itu.

Mengapa Lopeh menangis ?" tanja si botjah dengan suara jang lembut. Apakah luka lopeh bertambah berat ?" Hek Hay Kay Liong segera menggelengkan kepalanja dengan tjepat. Hatinja tambah terharu, ditjekalnja tangan Ho Ho erat dan gemetar.

„Tidak Ho Ho--- lukaku sudah agak berkurang, karena tiga butir pil Sip-Liong.

24

L.M.Arwah-1.