Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/68

Halaman ini tervalidasi

Melihat itu, Kauw Lie Lie tersenjum sabar.

„Tenang Lin-moy !” kata si kakak seperguruan ini dengan tersenjum. „Kita tidak perlu dibikin panas dan mendongkol oleh botjah ini! Perlu ku beritahukan kepadamu. aku telah menemui djedjak si pengemis tua jang sudah mau mampus itu !”

Mula Han Peng Lin djadi berubah agak sabar.

„Benarkah itu, Sutjie?” tanjanja sambil mengerutkan sepasang alisnja.

Kauw Lie Lie telah mengangguk mengiakan.

„Benar! Maka dari itu, kita djangan sampai disebabkan botjah ini, urusan kita djadi berantakan! Tadi kau telah memperhatikan keadaan disaldju itu, ku lihat ada tapak-tapak kaki dari orang dewasa jang mengambil arah berlawanan dengan tapak kaki si botjah jang berukuran tidak begitu besar! Tentu pengemis tua bangka itu telah mengambil arah jang berlawanan dengan botjah ini dan si kunjuk ketjil ini pasti telah bertemu dengan Hek Hay Kay Liong — — !”

Waktu Kauw Lie Lie tengah berkata-kata begitu, Ho Ho djadi terkedjut hatinja, karena segera djuga dia menjadari bahwa memang kemungkinan besar sadja tapak kaki dari Hek Hay Kay Liong masih tertinggal disaldju.

L.M. Arwah-1.

68