Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/8

Halaman ini tervalidasi

sah pajah dia merangkak dengan dibantu oleh si botjah, kearah batang pohon besar itu, ditempat mana anak lelaki ketjil tersebut telah berlindung dari hudjan saldju itu.

Achirnya pengemis tua tersebut berhasil merangkak sampai dibawah batang pohon besar itu. Dia merebahkan dirinja dan menghembuskan napasnja dalam-dalam, tampaknja merangkak didalam djarak jang begitu dekat sadja, telah meletihkan sekali dirinja.

„Terima kasih nak——“ kata pengemis tua tersebut kemudian sambil menoleh kepada si botjah jang tengah berdiri dan tjuma mengawasinja sadja. „Kalau kau tidak menolongi diriku, mungkin aku si pengemis tua jang sudah mau mati ini akan mati tertimbun saldju itu——!“

Anak lelaki tersebut telah berdjongkok didekat pengemis tua tersebut.

„Apakah Lopeh (paman) sedang terluka?“ tanja si botjah sambil mengawasi keadaan pengemis tersebut jang dilihatnja napasnja agak memburu dan berat sekali.

Pengemis itu menghela napas dalam-ldama, dia mengangguk sedikit.

„Sulit untuk kutjeritakan, anak———.“ katanja dengan suara jang lemah. „Sebetulnja seperti apa jang kau lihat sekarang ditubuhku tidak terdapat sepotong lukapun, tetapi sebenarnja aku sedang terluka jang

8

L.M.Arwah-1.