Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/9

Halaman ini tervalidasi

lebih hebat dari luka biasa — — — aku telah terkena pukulun telapak tangan Hiat Tjiang Sian Lie (Dewi Bertangan Darah) —. — —.”

„Djadi — — djadi Lopeh sedang terluka di dalam ?” tanja anak lelaki itu.

„Benar?” mengangguk si pengemis tua dengan lemah. „Aku telah kena ditipunja— — dia telah melolohku dengan arak beratjun dan dikala aku sedang keratjunan— — dia bermaksud membunuhku— — untung sadja, biarpun telah dilukai olehnja, namun aku masih bisa melarikan diri— — dan — — hooookkkgggg — — — hhhooooookkkkgggg!” pengemis tua itu tidak bisa meneruskan tjeritanja karena dia telah batuk-batuk dengan keras.

Anak lelaki tersebut djadi bingung, dia tidak mengetahui bagaimana harus menolong pengemis tua tersebut agar djangan terlalu menderita karena hawa udara jang dingin itu pasti membawa penderitaan jang hebat djuga bagi pengemis tua jang sedang dalam keadaan terluka parah itu.

Botjah tersebut lalu menoleh kesekitar tempat itu, tetapi ia tidak bisa menemui tempat jang baik untuk berlindung. Disekitar tempat tersebut hanja terdiri dari pohon dan semak belukar belalea.

„Anak jang baik — — — tolong kau ambilkan botol ketjil jang berwarna merah

L M.Arwah—l

9