Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 02.pdf/40

Halaman ini telah diuji baca

Ho Ho rebah dipembaringan itu mengawasi kepada manusia bermuka djelek ini dengan mata jang tidak berkedip. Hati botjah ini agak berdebar.

„Hehehehehe — — ” Peng Bin Koay-hiap telah tertawa menijeramkan, matanja mendelik, mulutnja tampak terdjungkit keatas menjeramkan sekali, sambil mengeluarkan Suara tertawa jahat menjeramkan itu tidak hentinja.

„Botiah busuk — — kau memang seorang manusia keparat!” kata Peng Bin Koay-hiap dengan suara jang men jeramkan. „Kau tadi telah memberikan kepadaku gelaran Pay Bin Koay-hiap (Pendekar Aneh bermuka Djelek). hmmm, baik, gelar itu ku’terima dan ku’utjapkan banjak-banjak terima kasih! Tjuma sadja, karena aku adalah manusia Sial jang bisa mempunjai muka djelek, maka kau djuga harus menemani aku, mukamu akan ku’buat sedjelek mungkin dengan segala luka-luka dimukamu, misalnja sadja hidungmu itu akan ku’potong, mulutmu akan ku’sa jat-sajat tidak keruan, telingamu akan ku’potong-potong mendjadi potongan ketjil dan djuga matamu jang sebelah kanan akan ku’tjongkel keluar — — dengan begitu, mukamu akan mendjadi djelek sekali, menemani aku mendjadi manusia bermuka djelek, untuk seterusnja kau boleh memakai gelaran Pay Bin Siauw Tjut — — — Hahahahaha.

40

L.M.Arwah—2