Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 02.pdf/47

Halaman ini belum diuji baca

„Tjepat kau katakan apakah kau mau mendjadi muridku atau tidak?” bentak Sam Tiong Gie dengan suara jang bengis.

Ho Ho masih berdiammdidalam ke bimbangannja

,.Baiklah!” kata Sam Tiong Gie dengan kemendongkolannja jang kian bertambah. „Kau memang merupakan seorang botjah busuk jang bodoh! Aku akan memotong hidungmu sampai putus dan terus akan kulandjutkan dengan mentjongkel bidji matamu! Disaat itu djika kau menjesal dju- ga sudah tidak ada gunanja!”

Dan membarengi dengan perkataannja itu, Sam Tiong Gie menggerakkan pedangnja, dia akan meneruskan maksudnja untuk memotong putus hidung Ho Ho.

Tentu sadja Ho Ho djadi tambah gugup dan ngeri. Dia melihat manusia bermuka djelek she Sam ini bukan sedang main main dengan antjamaanja.

»Tunggu dulu!” teriak Ho Ho agak gugup.

Sam Tieng Gis menahan pedangnja lagi, dia memandang Ho Ho dengan tadjem luar biasa.

„Kau Sudah méerubah pikirannu?”. tegurnja. „Kau sudah bersedia mendjadi muridku, bukan??’

Ho Ho mengkeretek giginja.

„Baiklah— —aku mau meadjadi muridmu!” sahut Ho Ho achirnja menjerah. „Te-

L.M.Arwah-2

47