Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 04.pdf/19

Halaman ini telah diuji baca

Semua orang mendjadi tertjengang, tetapi setelah tersadar apa jang terdjadi, djago- djago jang berkumpul ditempat itu djadi bersorak ramai sekali. Mereka kagum se kali kepada Siangkoan Djie, jang hanja di. dalam satu gebrakan sadja telah bisa me. rubuhkan Thay Lay Siansu, dan ini bisa membuktikan betapa tingginja kepandaian pemuda itu!

Thay Lay Siansu sendiri disamping kaget. dia merasakan kesakitan, kepalanja pusing. Namun dengan kemarahan jang sangat, pendeta ini telah melompat bangun dengan tubuh jang sempojongan, Matanja merah dan mukanja djuga merah kehidjau hidjauan saking gusarnja.

„Botjah busuk --- kau menggunakan ilmu siluman apa merubuhkan diriku?” ben- tak pendeta ini dengan gusar. „Kau tjurang! Hajo kita bertempur lagi --- !” penasa- ran sekali Hweeshio ini, dia ingin melom- pat naik keatas panggung lagi.

Namun djago-djago dibawah panggung telah meneriaki Thay Lay Siansu. Kekalah- an jang diderita oleh Thay Lay Siansu telah mutlak dan tidak bisa pulang lagi. Hal ini membuat Thay Lay Siansu djadi rubuh de- ngan nati jang tidak puas. Dia masih ber- diri dibawah panggung dengan penuh ke- marahan.

Siangkoan Djie berdiri diatas luitbay itu dengan sikap jang tenang dan sabar.

„Kalau memang Siansu masih penasaran,

silahkan kau naik lagi!” kata Siangkoan Djie

L.M.Arwah - 4.

19