Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 04.pdf/35

Halaman ini telah diuji baca

„Tunggu dulu — —!” teriak Peng Bin Koay hiap dikala rasa kagetnja telah hilang dan tubuhnja mertjelat dengan tjepat kealas panggung untuk menghadang dihadapan Siangkoan Dyie.

Namun Siangkoan Djit benar-benar merupakan manusia luar biasa, karena dengan hanja menggunakan satu tangannja saaja dia telah bisa memukul rubub Peng Bin Koay-hiap jang menghadang dibadapannja,

Malah Peng Bin Koay-hiap masih sempat mendengar kata-kata Siangkoan Djie dikala tububnja sedang terptntal: ,,Hmmmmm — — — manusia tidak tabu diri!” dan tampak tubuh Siangkoan Dijie telah berlari dengan pesat dan gesit sekali, seperti djuga seekor tupai jang telah meningealkan tempat itu.

Sakit sekali hati Peng Bin Koay-hiap, karena selain dia mengingat isterinja jang telah dibawa kabur oleh Siangkoan Djie, djuga dia tadi telah mendengar perkataan Siangkoan Djie jang begitu melukai hatinja. Dengan tjepat dia telah bangkit berdiri dan berlari sekuat tenaganja, guna mengedjar Siangkoan Dijie dengan nekad.

Semua djago.djago jang berkumpul dibawah panggung djuga djadi gempar.

Ada beberapa orang djago jang telah ikut mengedjar Siangkoan Djie. Dengan sendirinja atjara piebu pada harj itu agak katjau.

L.M. Arwah-4.

35