Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 08.pdf/41

Halaman ini telah diuji baca

Tetapi kali ini Ho Ho tidak melompat mundur, dia memang telah mendjadi mekad untuk menghadapi Tiat-liong-kwie dengan kekerasan.


Dengan mengeluarkan suara bentakan jang njaring, Ho Ho tjepat-tjepat menjalurkan tenaga dalamnja kepada kedua kakinja,sehingga si-botjah seperti arhad (patung budha) jang berdiri tegak, bagaikan tegaknja gunung Thian-san jang tidak akan roboh terkena gempuran apapun djuga. Sedangkan sepasang tangannja telah disilangkan didepan dadanja, dia berdiri tegak menantikan tibanja serangan dari si-iblis.


Waktu serangan iblis Tiat-liong-kwie hanja terpisah kurang lebih lima dim, dimana angin serangannja telah menekan dan merangsek dada Ho Ho, sehingga si-botjah merasakan napasnja agak sesak. barulah Ho Ho menggerakkan tangannja, dia mementangkan kedua tangannja itu sambil mengeluarkan seruan jang mengguntur, lalu dengan tjepat sekali, kakinja telah mendjedjak tanah. sehingga tubuhnja djadi mentjelat keatas dengan tjepat sekali.


Gerakan jang dilakukan oleh Ho Ho merupakan suatu gerakan jang sangat berani sekali. Dia tengah diserang bagian dada dan perutnja oleh lawannja, dia malah telah melompat keatas, dan ini bisa membahajakan benar djiwanja!

L.M.Arwah-8.

41