Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 08.pdf/8

Halaman ini telah diuji baca

ini ada rumah penduduk, karena aku ingin bermalam satu malam sadja untuk melewati hawa dingin di malam ini— —!" mendjeIaskan Ho Ho.

„Oh – – benarkah perkataanmu itu. Siauw Eng-hiong?” tanja orang tua itu masih ragu-ragu.

Ho Ho mengangguk tjepat

„Benar Lopeh!” sahut Ho Ho.

Orans tua itu meneghela mapas lagi, tampaknja dia acak lega.

„Di sekitar tempat ini memang tidak terdapat rumah penduduk, kalau memang Siauw Eng-hionrg mau bermalam, lebih baik kau ikut pulang kerumahku sadja — — daerah — — daerah ini – — ooooh, mengerikan sekali, aku tidak bisa mentjeritakannja dulu kepadamu, nanti sadja dirumahku. Aku akan mentjeritakannja kepadamu— — —!”

Ho Ho djadi girang mendengar penawaran orang tua itu, dengan tjepat si botjah merangkapkan kedua tangannja memberi bormat kepada orang tua itu.

„Terima kasih atas budi kebaikan Lopeh jang menawarkan aku untuk bermalam dirumah Lopeh— —!” kata si botjah dengan perasaan bersjukur.

„Masih djauhkah letak rumah Lopeh?”

„Kurang lebih terpisah sepuluh lie lagi” sahut orang tua itu.

8

L.M.Arwah-8.