Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 09.pdf/67

Halaman ini telah diuji baca

punjai kesempatan untuk mengumpulkan tenaganja pula.

Melihat si-botjah hanja berdiam diri sadja, tentu sadja Sing Tjing Bu djadi tambah mendongkol.

„Botjah...tjepat kau djawab pertanjaanku!” bentaknja dengan suara jang bengis sekali. „Djangan kau tjoba2 main gila dihadapanku !”

Ho Ho tersenjum sambil mentjoba untuk berdiri. Dia berhasil. Sebagian tenaganja telah pulang kembali. Ditatapnja muka Sing Tjing Bu sesaat lamanja, kemudian baru dia menjahutinja: „Hohan (orang gagah), apa jang ingin kau ketahui dariku?”

„Djelaskan kepadaku, berapa banjak harta jang dimiliki oleh kedua wanita itu?” tanja Sing Tjing Bu dengan suara tetap bengis.

„Untuk urusan itu.... hmmm, aku kurang djelas...!” sahut Ho Ho sambil mengerutkan sepasang alisnja, dia pura2 sedang berpikir keras, padahal si-botjah tengah mengerahkan tenaga lweekangnja, untuk mengumpulkan kembali tenaga dalamnja, guna memulihkan semangatnja.

„Bangsat! Kau djangan main gila dihadapanku, botjah busuk !” bentak Sing Tjing Bu dengan bengis. „Bagaimana kau

bisa mengatakan kurang djelas, sedangkan

L.M. Arwah 9

65