Halaman:Makloemat politik pemerintah Repoeblik Indonesia.pdf/11

Halaman ini tervalidasi

— 4 —

dan hasil boeminja dirampas, sampai ke Kaoem terpeladjar jang dipaksa berdjoesta dan menipoe rakjat, merasai genggaman militerismenja. Kesengsaraan rakjat kita lahir dan bathin didalam tiga setengah tahoen ini boleh dikatakan ta' terbatas. Seloeroeh rakjat kita dipaksa berbaris dan tahoe menerima perintah setjara militer. Kepintaran militer inilah jang ditinggalkan oleh pendjadjah Djepang sebagai djedjak didalam djiwa rakjat dan teroetama didalam djiwa pemoeda kita. Tanggoengan pendjadjahan Belanda dalam hal ini, adalah bahwa bangsa kita jang berdjoemlah 70 milioen djiwa setelah berabad „dididik” oleh Belanda, pada 9 Maart 1942 diserahkan kepada militerisme Djepang didalam segala-galanja tiada berdaja oentoek menghadapi kekoeasaan dan kekerasan serta tipoe moeslihat propaganda Djepang oleh karena rakjat kita beloem pernah dipertjajai bersendjata serta tidak poeľa dipertjajai perlengkapan inteleknja jang tjoekoep, oentoek dapat menghadapi sendiri perpoetaran sedjarah seperti terdjadi pada tanggal 9 Maart 1942 itoe.

Tetapi didalam kesoelitan jang sebesar-besarnja itoe rakjat kita beladjar membanding pendjadjahan Belanda dengan sebenarja, segala kekoerangannja tak pernah terasa setadjam dan sedjelas, ketika rakjat kita ditinggalkannja dengan tjara jang diperlihatkannja itoe. Njata benar kelemahan dan kekosongan peroemahan pendjadjahan Belanda. Maka pada saat itoe timboellah pada rakjat kita kesedaran baroe, perasaan kebangsaan jang lebih ta-