Halaman:Massa actie.pdf/11

Halaman ini tervalidasi

- 7 -

lenjaplah keradjaan Matahari Terbit. Penđeknja dengan djalan revoloesi dan perang kemerdekaan nasionallah (jang dapat đimasoekkan kedalam revoloesi sosial!!!), maka sekalian negeri besar2 jang modern, tidak ada ketjoealinja, dapat melepaskan diri dari koengkoengan kelas dan pendjadjahan.

Revoloesilah jang boekan sadja menghoekoem, sekalian perboeatan ganas, menentang ketjoerangan dan kelalman, tetapi djoega mentjapai sekalian perbalkan bagi ketjelaan.

Didalammasa revoloesilah tertjapainja poentjak kekoeatan moreel, terdjadinja ketjerdasan pikiran dan memperoleh sekalian kemampoean oentoek pendirian masjarakat baroe.

Satoe kelas atas satoe bangsa jang tidak mampoe melemparkan peratoeran2 kolot serta perboedakan dengan perantaraan revoloesi, nistjaja moesnah atau tersalin mendjadi boedak boeat selama-lamanja.

Revoloesi itoe mentjiptakan !!


PATI DALAM RIWAJAT INDONESIA.

(1) Pengaroeh loear negeri.

Riwajat Indonesia tak moedah dibatja, apalagi ditoeliskan. Riwajat negeri kita penoeh dengan kesaktlan, dongengan-dongengan, karang-karangan dan pertentangan, Tak ada seorang djoea ahli riwajat dalam Keradjaan Madjapahit atau Mataram jang mempoenjai persamaan dengan ahli riwajat bangsa Roma kira dizaman 1400 tahoen jang silam, seperti Tacitus dan Caesar. Kita terpaksa mengakoei, bahwa kita pernah mengenal ahli riwajat jang djoedjoer.

Sebanjak-banjaknja kita tjoema mempoenjai toekang-toekang dongeng, pendjilat-pendjilat Radja jang mentjeritakan pelbagai matjam keindahan dan kegemilangan-gemilangan, soepaja tertarik hati sipendengar

Tetapi meskipoen demkian ada djoegalah batas dari karang-karangan dan poetar- memoetar kedjadian jang sesoenggoehnja. Tak oesah terlampau djaoeh kita langkahi batas itoe, nistjaja berdjoempalah dengan pati jang sebenarnja. Demikian djoegalah dengan riwajat-riwajat negeri kita. Diantara kekoesoetan2 dalam karangan itoe terbajanglah kebenaran kelihatanlah kepoelauan Indonesia, keradjaan2 dan kota-kotanja berdiri dan kemoedian roentoeh, lasjkar berdjalan, berperang kalah dan menang, kekajaan, kesentosaan dan keboedajaan naik dan kemoedlan toeroen dsb. Tak dapat dimoengkiri, bahwa di Malaka, Soematera dan Djawa berdiri negeri2 jang besar. Di Borneo Tengah poen ada satoe keradjaan jang agaknja tak seberapa koerangnja dari keradjaan Madjapahit. Disana berdiri kota-kota jang besar penoeh dengan gedoeng dan perhiasan jang indah2, sebagaimana jang diboektikan oleh barang2 jang didjoempai didalam tanah hingga waktoe sekarang.

Dapat poela dipastikan, bahwa Indonesia beloem pernah melangkah keloear dari masjarakat feodalisme, dan bahwa ia djaoeh tertjetjer dari feodalisme di Eropah. Eangsa Joenani djaceh lebih tinggi dari bangsa Indonesia dalam hal pemerintahan negeri, politik, ilmoe hisab dan keboedajaan dalam keradjaan Madjapahit-bila keradjaan ini dianggap sebagai