— 50 —
patah hati oleh kekalahan ketjil seperti jang soedah-soedah. Hak2 manoesia jang asli seperti mogok (menolak pendjoealan tenaga sendiri), bekot (menolak kerdja bersama, membeli atau mendjoeal barang2) dan hak berdemostrasi (mengoemoemkan tjita-tjita) akan lenjap selama-lamanja dari bangsa Indonesia, kalau dibelakang tiap2 orang Indonesia berdiri seorang serdadoe imperialis jang bersendjata).
Kelebihan massa - aksi dari pada putch , ialah dengan jang pertama perdjoeangan kita selama dapat didjaga, sedang dengan jang kedoea, kita memperlihatkand iri kepada moesoeh. Didalam massa-aksi „pemimpin boleh berdjalan sekian djaoeh menoeroet kepatoetan jang perloe diwaktoe ini. Ia selamanja dapat menentoekan berapa djaoeh ia boleh mengadakan toentoetan politik dan ekonomi dengan tidak menanggoeng keroegian besar (pengorbanan mesti ada dalam tiap2 massa aksi). Dan dengan tidak kehilangan perhoeboengan dengan massa dan antara massa itoe sendiri. Dengan penempoeran sekcnjong-konjong jaitoe tindakan keras toekang toekang putch ,jang disengadjanja terhadap moesoeh, Mereka dari awalnja gampang diserang moesoeh. Pemimpin massa-aksi dengan memegang „peta perdjoeangan” ditangannja dapat mempermainkan moesoeh dengan djalan madjoe selangkah-selangkah, dan kemoedian sekali menggempoer habis-habisan.
Massa-aksi memboetoehkan pemimpin jang revoloesioner, lagi tjerdas, tangkas, sabar dan tjepat menghitoeng kedjadian jang akan datang, dan waspada politik. Djoega ia mesti bekerdja dengan tenaga nasional jang soedah ada dan tidak mengharapkan kekoeatan dalam lamoenan. Selandjoetnja ia mesti mengetahoei tabiat massa jang dipimpinnja (mengetahoei waktoe dan tjara bagaimana reaksi rakjat terhadap kedjadian-kedjadian politik dan ekonomi).
Ia haroes pandai poela bersembojan jang menggimbirakan rakjat, sehingga menarik „kemaoean massa” berobah mendjadi „perboeatan massa”. Selain dari itoe kedoedoekan politik dan ekonomi mesti diketahoeinja betoe-betoel dan pandai mempergoenakannja dengan tidak ragoe-ragoe. Disebabkan kelas jang berkoeasa (pemerintah) mempoenjai lasjkar jang lengkap dan senantiasa bersedia, maka ketjakapan dan ketangkasan pemimpin dari pergerakan modern - pemimpin massa aksi mesti mempoenjai pengetahoean jang praktis, tentang politik dan ekonomi dari negeri serta psychologi rakiat dan kemoedian pandai menghitoeng kedjadian2 politik jang akan terdiadi. Terlebih lagi pemimpin itoe mesti dapat mempergoenakan „waktoe” dengan lekas dan benar dan mempergoenakan sekalian pertentangan didalam masjarakat kapitalistis (djoega didalam lasjkar), jang dapat mendatangkan keoentoengan.
Djadi kalau „tenaga bodoh” (seperti dizaman feodal) dapat mengadakan putch seorang pemimpin pergerakan massa jang modern haroes seorang manoesia tjerdas dan bidjaksana massa.
1. Partai dan sifat- sifatnja.
Apakah jang dinamakan partai? Djika kita maoe mengoempoelkan dan memoesatkan tenaga-tenaga dan revoloesioner di Indonesia dengan djalan massa-aksi jang tersoesoen boeat merentapkan kemerdekaan nasional, tentoelah kita mesti mem-